Mamuju (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Barat mengimbau masyarakat, khususnya yang berada di wilayah pesisir, agar mewaspadai potensi terjadinya banjir.
"Kami mengimbau masyarakat di Sulbar agar mewaspadai potensi terjadinya banjir di wilayah pesisir," kata Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana Harian BPBD Sulbar Muhammad Yasir Fattah di Mamuju, Kamis.
Ia mengatakan hal itu berdasarkan peringatan dini banjir pesisir yang diperoleh Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) BPBD Sulbar dari BMKG Kelas II Tampa Padang Mamuju, terkait kondisi cuaca di wilayah Sulbar, periode 6-10 November 2025.
Fenomena itu dipicu oleh fase Bulan Perigee dan Bulan Purnama pada 5 November 2025 yang memengaruhi pasang maksimum air laut disertai potensi hujan intensitas ringan hingga sedang di sepanjang pesisir Sulbar.
Kondisi tersebut berpotensi menimbulkan banjir pesisir dan gelombang tinggi pada beberapa wilayah, yakni pesisir Kabupaten Pasangkayu pada 6-7 November dan pesisir Kabupaten Mamuju pada 7-10 November 2025.
Selain itu, pesisir Kabupaten Majene 8-10 November serta pesisir Kabupaten Polewali Mandar pada 9 November 2025.
BPBD Sulbar mengingatkan bahwa kondisi pasang maksimum tersebut dapat mengganggu aktivitas masyarakat di sekitar pesisir, termasuk aktivitas pelabuhan, nelayan, dan warga di permukiman pesisir.
Yasir Fattah mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi dampak bencana akibat pasang tinggi air laut.
"Kami mengimbau masyarakat di pesisir untuk meningkatkan kewaspadaan dan selalu memantau informasi terbaru dari BMKG maupun BPBD setempat. Petugas di kabupaten juga telah kami arahkan untuk siaga dan siap melakukan langkah cepat bila terjadi banjir pesisir," ujarnya.
Gubernur Sulbar, katanya, telah menginstruksikan BPBD di seluruh kabupaten pesisir untuk memperkuat koordinasi dengan aparat desa, TNI-Polri, serta pihak terkait dalam upaya mitigasi dan penanganan darurat bila diperlukan.
"Kesiapsiagaan adalah kunci, masyarakat harus waspada terhadap potensi genangan di pesisir, terutama pada saat air laut pasang dan curah hujan meningkat," katanya.
BPBD Sulbar juga mengimbau masyarakat untuk selalu memperhatikan pembaruan informasi cuaca maritim dari BMKG dan menghindari aktivitas di sekitar pantai selama periode potensi banjir pesisir berlangsung
Sejak Kamis pagi hingga sore tidak terjadi hujan di daerah setempat, namun pada Kamis malam, sejumlah wilayah pesisir di Kabupaten Mamuju tergenang banjir.
Banjir yang disebabkan pasang air laut terlihat menggenangi kawasan Rumah Sakit Bhayangkari Polda Sulbar dengan ketinggian air mencapai 20 hingga 40 sentimeter.
Genangan air juga terlihat di kawasan Jalan Mangga dengan ketinggian 30 hingga 40 sentimeter dan sejumlah titik lainnya di Kota Mamuju.

