Makassar (ANTARA Sulsel) - Sejumlah calon Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Amanat Nasional, Sulawesi Selatan, mengatur ulang strateginya karena adanya perubahan dalam mekanisme pemilihan ketua yang tengah disusun oleh DPP.
"Kita telah mempersiapkan sejak lama dan dengan model pemilihan yang lama, tetapi belakangan setelah Munas ada perubahan mekanisme pemilihan dan inilah yang akan dipikirkan ulang," ujar Calon Ketua DPW PAN Sulsel, Irwandi Natsir di Makassar, Rabu.
Dia mengatakan, tata cara pemilihan yang akan diterapkan pada Musyawarah Wilayah PAN Sulsel pada akhir April medatang itu yakni dengan menjaring dari bawah untuk mendapatkan sejumlah bakal calon.
Sedangkan pada mekanisme pemilihan ketua baik DPW maupun DPD pada masa sebelumnya yakni dengan cara pemilihan langsung melalui suara terbanyak.
"Sistem voting tidak akan digunakan lagi, tetapi dengan penjaringan dari bawah. Kalau aturannya seperti itu, maka sejumlah calon ketua harus sering turun hingga tingkat Dewan Pimpinan Cabang (DPC) agar nama calon bisa direkomendasikan masuk dalam daftar calon Ketua DPW," katanya.
Untuk nama yang telah terjaring dari tingkat DPC, nantinya DPP akan memilih tiga nama yang nantinya akan dipilih secara musyawarah mufakat di Muswil DPW PAN Sulsel nanti.
"Pasti akan berubah. Kita semua berharap bisa maju di Muswil akan merubah strategi. Otomatis komunikasi dengan elit di DPD harus lebih intens," jelasnya saat ditemui di DPRD Sulsel.
Sementara itu, Ketua DPD PAN Jeneponto, Syamsuddin Karlos mengatakan, berubahnya mekanisme pemilihan Ketua DPW PAN Sulsel di Muswil tidak akan merubah strategi politiknya untuk menjadi 01 DPW PAN Sulsel.
"Saya tidak akan merubah strategi saya. Saya hanya akan menunjukkan profesionalisme dalam berpolitik. Selain itu, komunikasi dirinya dengan sejumlah DPD PAN se-Sulsel masih intens dilakukan.
"Komunikasi dengan DPD terus saya lakukan. Jadi tidak perlu berubah strategi, yang penting perkuat komunikasi saja," sebutnya.
Sebelumnya, Ketua DPW PAN Sulsel, Ashabul Kahfi mengatakan, model penjaringannya kemungkinannya akan diambil dari usulan DPC dan selanjutnya diperkuat melalui DPD.
"Model penjaringan tidak lagi dipilih, tapi diusul dari DPC dan DPD. Selanjutnya nama yang masuk akan diskoring berdasarkan usulan terbanyak," katanya.
Meski demikian, Ashabul mengaku jika draf ini masih mendapat kajian dan pendalaman di DPP. Alasan dari DPP mengubah tata cara pemilihan itu, semata-mata ingin menghindari kemungkinan adanya praktek politik uang.
"Ini juga untuk menghindari konflik serta potensi money politik dalam memilih pimpinan partai nantinya. Ini langkah antisipasi dan sekaligus perubahan stigma kalau pemilihan ketua itu terbebas dari semua praktek-praktek seperti money politik," jelasnya. FC Kuen