Makassar (Antara Sulsel) - Kementerian pertanian mencanangkan 2018 sebagai tahun perbenihan nasional khususnya dalam bidang perkebunan dalam mewujudkan upaya swasembada pangan.
Hal itu diungkapkan Kepala Badan Penelitian dan pengembangan Pertanian (Balitbang) Kementan RI Dr Muhammad Syakir saat mewakili Mentan dalam temu teknis "Inovasi Perbenihan Menuju Tahun Perbenihan 2018" di Makassar, Rabu.
"Tujuan dari pertemuan kali ini tentu bagaimana bisa mendapatkan benih yang unggulan dan berkualitas untuk para petani," katanya.
Ia menjelaskan, pembenihan nasional yang dicanangkan sudah diimplementasikan sejak Oktober 2017 dan tahun orange (hortikultura).
Balibang Kementan RI bukan hanya menghasilkan beberapa teknologi tapi berupaya terus berkontribusi terhadap pencapaian pembangunan pertanian Nasional.
Menurut dia, salah satu program terobosan yang sedang dilakukan pihak kementan sendiri yakni upaya khusus (Upsus) yang dimaksudkan untuk peningkatan produksi padi, jagung, kedelai, daging, cabai termasuk bawang.
Melalu Upsus yang telah dijalankan kurun waktu 2014-2016, pertumbuhan produksi padi dan jagung di Indonesia begitu pesat di banding tahun sebelumnya yaitu mencapai 5,69 persen untuk padi dan 10,63 persen untuk komoditas jagung.
Selain Upsus, Kementan RI melakukan terobosan melalui program Siwab (Sapi Indukan Wajib Bunting) dan kebijakan pengembangan lumbung pangan berorientasi ekspor diwilayah perbatasan, dan pengembangan pangan di wilayah penyangga kota besar termasuk Makassar.
"Tentunya kita berharap benih yang dibagi pada 2018 itu berkualitas dan masyarakat petani mampu memanfaatkan. Jadi kami berharap terwujud desa mandiri benih untuk swasembada pangan," ujarnya.