Jakarta (ANTARA) - Budayawan Butet Kertaradjasa mengingat sosok penulis skenario Keluarga Cemara Arswendo Atmowiloto sebagai orang yang telah berjasa sebagai penyelamat hidupnya.
"Dia penyelamat hidup (saya). Ya kalau nggak dikasih makan sama Pak Wendo (Arswendo) jadi wartawan, yah gak hidup," ujar Butet di Bintaro, Tangerang Selatan, Sabtu.
Pria asal Yogyakarta itu menyebut Arswendo banyak membuka peluang kepadanya untuk bekerja dalam bidang jurnalistik hingga seni peran.
Mendiang Arswendo, menurut Butet, merupakan figur panutan yang penuh canda tawa dan kebahagiaan.
"Pokoknya kalau ketemu Pak Wendo itu hanya bercanda. Jadi, hari ini surga full canda karena naik ke surga tidak harus tegang," ujar Butet.
"Naik surga juga bisa berkelakar dan Pak Wendo membukakan jalan untuk kelakar di surga," katanya.
Bukan hanya terkenal akan canda dan kelakar, mantan wartawan yang tutup usia 70 tahun itu juga dikenal sebagai pribadi yang jujur dan suka menolong.
"Bebas dan jujur mengatakan sesuatu, menolong banyak orang lain, menyelamatkan kehidupan orang lain, berperan untuk manusia dan kemanusiaan, itulah Pak Wendo," kata Butet.