Jakarta (ANTARA) - Mardani H Maming, tokoh muda yang sukses di dunia usaha dan juga politik kini resmi menjadi Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) untuk periode 2019-2022 mendatang.
Pria kelahiran 17 September 1981 itu pernah menjabat sebagai Bupati Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, selama dua periode dan memegang rekor sebagai bupati termuda oleh MURI.
Di bawah kepemimpinannya, Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu juga dinobatkan sebagai daerah dengan Capaian Standar Tertinggi dalam Akutansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah oleh Menteri Keuangan.
Dalam mengemban tugasnya sebagai ketua umum HIPMI, Dani memiliki visi untuk menjadikan HIPMI sebagai candradimuka pengusaha yang tangguh, inovatif dan berdaya Saing di era revolusi industri 4.0.
"Kita akan majukan HIPMI bersama sebagai candradimukanya para pengusaha muda di era revolusi industri 4.0," ujar Dani yang belum lama ini telah menyelesaikan jabatannya sebagai ketua APKASI (Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia).
Ke depan, lanjut dia, HIPMI juga memiliki misi untuk mendorong sinergitas antara HIPMI dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah sehingga terjalin kemitraan strategis.
Ia juga akan terus berupaya untuk mendorong kader-kader HIPMI menciptakan pengusaha-pengusaha muda dan lapangan pekerjaan baru, baik di tingkat lokal maupun nasional.
Misi lainnya, HIPMI juga akan mendorong pemerintah daerah membuat e-katalog lokal. Mendorong pemerintah daerah untuk melibatkan kader-kader HIPMI dalam pembangunan daerah.
"Perlu ada kemitraan yang strategis antara HIPMI dengan pemerintah pusat dan daerah. Ke depan, pemerintah harus lebih peduli dengan para pengusaha muda. Misalnya dengan proyek penunjukan langsung, dengan begitu para pengusaha daerah mendapatkan kesempatan untuk berkembang," kata bapak yang telah dikaruniai dua orang putra dan dua putri itu.
Industri 4.0
Tokoh muda milenial itu pun tak lupa untuk mendorong kader HIPMI untuk meningkatkan pemanfaatan teknologi digital dalam menghadapi revolusi industri 4.0, serta beradaptasi tehadap perubahan zaman.
"HIPMI harus bisa menjadi contoh organisasi kepemudaan yang siap menghadapi industri 4.0 di tengah berubahnya era sistem usaha. Dulu, orang yang hebat itu yang mempunyai mall (pusat perbelanjaan), sekarang orang yang hebat itu yang mempunyai mall di dalam handphone, salah satunya bisnis startup online," papar Dani.
Saat ini, lanjut dia, mayoritas masyarakat, terutama yang tinggal di perkotaan tidak lagi berbelanja dengan cara mendatangi langsung pusat perbelanjaan, melainkan cukup menggunakan aplikasi di dalam "smartphone". Semua orang bisa memilih dan melihat apa yang mau dibelanjakannya.
"Itu harus diisi oleh pengusaha muda HIPMI, terutama yang tinggal di perkotaan. Kesempatan itu jangan sampai dilewatkan. Contoh, aplikasi Go-jek dapat mengalahkan bisnis taksi yang besar," ucap CEO PT Batulicin 69, sebuah "Holding Company" yang saat ini membawahi 13 anak perusahaan dengan berbagai bidang usaha mulai dari pertambangan, terminal batubara hingga production house.
Di era ini, menurut dia, anak kota dituntut kreatif, terus berinovasi melalui teknologi. Sementara anak daerah bagaimana berkesempatan untuk mengelola sumber daya alam yang melimpah sehingga menjadi salah satu pengusaha nasional seperti dirinya.
Untuk pengusaha daerah, lanjut dia, harus dapat memaksimalkan sumber daya alam (SDA) yang ada, seperti minyak kelapa sawit, batu bara, karet, dan emas. Di daerah relatif masih minim sumber daya manusia (SDM) yang mengelola kekayaan alam itu.
Sebagai putra daerah, Dani tahu betul apa yang dihadapi oleh pengusaha-pengusaha daerah, yakni modal. Pengusaha daerah tentu mempunyai keinginan untuk maju dan lebih besar. Maka itu, dukungan harus terus-menerus diberikan agar tidak hanya menjadi angan-angan semata.
"Saat saya menjadi Bupati, saya memberikan kesempatan kepada pengusaha muda melalui mekanisme penunjukan langsung menjalankan proyek, namun harus tetap sesuai prosedur. Kalau tidak begitu, pekerjaan-pekerjaan di daerah akan diambil pengusaha besar. Karena mana mungkin pengusaha, khususnya HIPMI yang masih muda, apalagi baru memulai usahanya bisa bersaing dengan yang besar-besar," kata pria yang juga Ketua DPD PDIP Kalimantan Selatan itu.
Melalui HIPMI, Dani yang juga penggemar "off road" itu akan mendorong pemerintah daerah di Indonesia untuk berkolaborasi dengan pengusaha muda daerah, salah satunya penunjukan langsung pengerjaan proyek di bawah 200 juta dapat diserahkan ke pengusaha-pengusaha HIPMI.
"Mekanismenya nanti bisa disusun bersama antara kepala daerah dengan HIPMI agar sesuai dengan standar kelayakan. Dengan begitu, diharapkan banyak pengusaha-pengusaha daerah yang bisa naik kelas menjadi pengusaha tangguh di tingkat nasional," katanya.
Dengan jumlah pengusaha tangguh yang bertambah maka diharapkan dapat lebih memberikan kontribusinya bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Semoga.