Makassar (ANTARA) - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Selatan Hadi Basalamah menjamin izin ekspor di Sulsel hanya sekitar 5 menit untuk mendukung Makassar sebagai hub perdagangan di Kawasan Timur Indonesia (KTI) yang menghubungkan ke luar negeri.
"Jadi segala layanan dan fasilitas di sini kita sudah berinovasi, dengan kecepatan layanan surat izin ekspor atau Surat Keterangan Asal (SKA) yang tidak sampai 5 menit, sangat jauh berbeda dengan daerah lain," kata Hadi menanggapi perkembangan dan peluang ekspor di Sulsel, di Makassar, Jumat.
Dia mengatakan, upaya untuk mendorong peningkatan ekspor itu sangat terasa setelah ada "direct call" atau pengiriman komoditi ekspor ke luar negeri melalui Pelabuhan Makassar.
"Dalam 10 bulan terakhir rata-rata pengiriman komoditi ekspor kita mencapai 400 kontainer per bulan, sebelumnya tidak ada, karena melalui pintu Surabaya atau Jakarta," katanya.
Pemberian pelayanan prima untuk mendukung ekspor Sulsel itu, lanjut dia, merupakan bagian dari inovasi pelayanan satu pintu (on stop services) yang dilakukan Dinas Perindag Sulsel sesuai mandatori Gubernur Sulsel HM Nurdin Abdullah.
Dia mengatakan, gubernur telah memerintahkan jajarannya untuk mendorong peningkatan komoditi ekspor, sekaligus mencari pasar-pasar baru dan tidak tergantung pada pasar yang lama saja.
"Dengan adanya layanan pelabuhan apalagi setelah perampungan New Port Makassar dan perizinan yang waktunya singkat, kita siap menerima komoditi dari 17 provinsi di KTI," katanya.
Dengan pengiriman komoditi langsung ke luar negeri melalui Pelabuhan Makassar, tentu akan efisien dari segi waktu dan biaya. Sebagai gambaran, jarak tempuh pengapalan di luar Sulawesi yang biasanya 54 - 56 hari, kini dengan pengiriman langsung hanya sekitar 40 hari.