Mamuju (ANTARA News) - Ribuan hektare lahan persawahan milik petani di Desa Tommo, Kecamatan Tommo, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), terserang hama ulat pada batang padi, sehingga padi milik masyarakat mengalami gagal panen.
"Sawah milik masyarakat di Tommo yang mencapai ribuan hektare pada musim tanam ini mengalami gagal panen akibat hama ulat yang meyerang padi, " kata salah seorang petani, Nyoman Sugita di Mamuju, Rabu.
Menurut dia, akibat hama yang menyerang lahan persawahan di daerah Tommo sekitar 70 kilometer dari kota Mamuju, kata Nyoman, para petani yang mayoritas warga transmigrasi telah mengalami kerugian yang cukup besar sekira Rp500 juta.
"Gagal panen pada musim tanam kali ini telah menimbulkan kerugian yang dialami para petani dengan kisaran mencapai Rp500 juta, karena untuk bajak sawah kita harus menyewa `hand tractor`, belum lagi perawatan sawah hingga biaya obat dan pupuk untuk sawah tersebut" katanya.
Nyoman mengaku, dirinya juga telah mengeluarkan sejumlah dana untuk membeli obat antihama seperti pestisida guna membasmi hama yang menyerang padi miliknya seluas 3 hektare, namun pestisida yang digunakan tidak mampu memberantas hama tersebut.
"Obat pestisida sudah dicoba bahkan berbagai cara pun telah dilakukan, namun hama-hama itu tetap menyerang tanaman petani di Tommo,"katanya.
Ia berharap, Menteri Pertanian hingga dinas pertanian setempat memberikan perhatian melalui Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) yang ada di daerah ini khususnya di wilayah Kecamatan Tommo, agar segera turun ke lokasi untuk melakukan survei guna mengecek jenis hama yang menyerang padi tersebut.
"Setelah gagal panen, petugas PPL belum turun ke lokasi, padahal kehadiran PPL sangat diharapkan guna membantu para petani untuk mengatasi masalah tersebut, sehingga pada musim panen selanjutnya petani tak lagi merugi seperti kejadian baru-baru ini" katanya.
Hal ini juga dibenarkan, Sutarji, salah satu petani dari daerah asal Tommo, mengatakan, para petani di Tommo pada musim panen ini telah mengalami kerugian hingga berjuta-juta rupiah akibat padi petani di serang hama ulat.
"Musim panen padi tahun ini di Tommo gagal total sehingga mengakibatkan petani mengalami kerugian besar yang ditaksir mencapai Rp50 juta," ungkapnya.
Kerugian yang dialami petani di Tommo, kata dia, semakin parah karena sisa padi yang sempat dipanen oleh petani juga mengalami harga yang jatuh di tingkat penampung.
"Harga normal gabah kering giling saat ini juga anjlok, yang biasanya Rp300 ribu/kwintal menjadi Rp230 ribu/kwintal," pungkas Sutardji. (T.KR-ACO/D009)
Berita Terkait
Pemprov Sulbar bantu petani sawit berantas ulat api
Senin, 16 Oktober 2023 10:12 Wib
Wajo kembali memproduksi kokon setelah vakum 20 tahun
Jumat, 5 Mei 2023 19:25 Wib
Peneliti : Penguatan sektor hulu akan dorong persuteraan Sulawesi Selatan
Senin, 27 September 2021 20:58 Wib
Warga Gowa tangkap ular Piton
Senin, 3 Februari 2020 23:29 Wib
Pengusaha sutra Sengkang keluhkan ulat perhutani
Selasa, 17 Juli 2018 13:03 Wib
Hama Ulat Serang Petani Jagung Mamuju
Minggu, 2 Februari 2014 7:05 Wib
Hama Ulat Bulu Gemparkan Warga Polewali
Minggu, 15 Mei 2011 15:31 Wib
Petani Jagung Majene Dihantui Hama Ulat
Kamis, 17 Desember 2009 15:36 Wib