KKP Makassar periksa awak kapal pesiar MS Coral Adventure
Makassar (ANTARA) - Tim Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Makassar sesuai standar operasional prosedur (SOP) penyakit menular, memeriksa seluruh awak Kapal Pesiar MS Coral Adventure VOY 002 yang sedang berlabuh dua mil dari dermaga Pelabuhan Makassar, Sukarno Hatta, Sulawesi Selatan.
"Manakala ditemukan mencurigakan, awak kapal tidak boleh turun. Kita sudah lakukan SOP," ujar Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama, Makassar, Rahmatullah, di pelabuhan setempat, Rabu.
Hingga saat ini tim dari KKP sedang melakukan pemeriksaan terhadap awak kapal yang berjumlah total 72 orang, dengan rincian 42 orang penumpang dan 35 orang awak kru kapal pesiar tersebut.
Selain itu tim kesehatan diharuskan menggunakan Pakaian Pelindung Diri (APD) sesuai SOP sebagai langkah antisipasi terpapar penyakit menular salah satunya virus Corona
Soal apakah kapal pesiar yang diketahui mulai berlayar dari Kota Darwin, Australia akan disandarkan di dermaga Pelabuhan Makassar, kata dia, masih menunggu hasil dari tim kesehatan.
"Kita tunggu hasilnya, bagaimana nanti KKP akan melaporkan ke kami. Upaya pemeriksaan sesuai SOP dari KKP baik kru penumpang termasuk penumpang kapal," tuturnya.
Dan apabila tim kesehatan menemukan adanya suspek atau dicurigai terpapar penyakit menular salah satunya virus corona atau Covid-19, maka dia menegaskan, akan diambil langkah serius.
"Kapal tidak akan disandarkan, kecuali
ada orang sakit (suspek) dan akan dibawa turun lalu dibawa ke rumah sakit Wahidin Sudirohusudo. Sekali lagi kapal ini tidak akan disandarkan kalau ada suspect," tegasnya.
Ia menambahkan, kapal pesiar ini sudah berlayar 14 hari, dan bila dikategorikan telah melewati masa inkubasi. Meski demikian, Rahmatullah tidak bisa mengomentari secara detail karena bukan menjadi bidangnya.
Rencananya, para turis penumpang kapal tersebut berdasarkan dari informasi pemandunya akan mengunjungi Benteng Rotterdam dan beberapa destinasi lainnya di Kota Makassar. Kunjungan diperkirakan hanya sehari, selanjutnya bergeser menuju daerah lain.
Sebelumnya, pihak otoritas pelabuhan dan Pemerintah Kota Makassar telah memberi sinyal untuk menerima kapal pesiar itu sandar di Pelabuhan Makassar. Hanya saja harus dilakukan pemeriksaan secara ketat guna mengantisipasi penyebaran virus corona.
Tidak hanya itu, antisipasi lainnya, kemarin telah dilaksanakan simulasi penanganan bila ditemukan pasien dicurigai atau suspect, untuk selanjutnya dievakuasi menggunakan ambulans KKP untuk dirujuk ke rumah sakit Wahidin Sudirohusodo.
Kapal Pesiar MS Coral Adventure VOY 002 ini diketahui berlayar dari Kota Darwin, Australia dan sudah singgah di Nusa Tenggara Timur (NTT) Indonesia, Selanjutnya akan berlabuh di Pelabuhan Bira, Kabupaten Bulukumba, Sulsel.
Namun, sebelum sandar di Pelabuhan Bira, kapal ini mendapat penolakan dari masyarakat setempat. Selain itu, dasar penolakan sesuai surat edaran Wakil Bupati Bulukumba diterima pihak pelabuhan Bira agar tidak menyandarkan kapal pesiar itu.
"Manakala ditemukan mencurigakan, awak kapal tidak boleh turun. Kita sudah lakukan SOP," ujar Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama, Makassar, Rahmatullah, di pelabuhan setempat, Rabu.
Hingga saat ini tim dari KKP sedang melakukan pemeriksaan terhadap awak kapal yang berjumlah total 72 orang, dengan rincian 42 orang penumpang dan 35 orang awak kru kapal pesiar tersebut.
Selain itu tim kesehatan diharuskan menggunakan Pakaian Pelindung Diri (APD) sesuai SOP sebagai langkah antisipasi terpapar penyakit menular salah satunya virus Corona
Soal apakah kapal pesiar yang diketahui mulai berlayar dari Kota Darwin, Australia akan disandarkan di dermaga Pelabuhan Makassar, kata dia, masih menunggu hasil dari tim kesehatan.
"Kita tunggu hasilnya, bagaimana nanti KKP akan melaporkan ke kami. Upaya pemeriksaan sesuai SOP dari KKP baik kru penumpang termasuk penumpang kapal," tuturnya.
Dan apabila tim kesehatan menemukan adanya suspek atau dicurigai terpapar penyakit menular salah satunya virus corona atau Covid-19, maka dia menegaskan, akan diambil langkah serius.
"Kapal tidak akan disandarkan, kecuali
ada orang sakit (suspek) dan akan dibawa turun lalu dibawa ke rumah sakit Wahidin Sudirohusudo. Sekali lagi kapal ini tidak akan disandarkan kalau ada suspect," tegasnya.
Ia menambahkan, kapal pesiar ini sudah berlayar 14 hari, dan bila dikategorikan telah melewati masa inkubasi. Meski demikian, Rahmatullah tidak bisa mengomentari secara detail karena bukan menjadi bidangnya.
Rencananya, para turis penumpang kapal tersebut berdasarkan dari informasi pemandunya akan mengunjungi Benteng Rotterdam dan beberapa destinasi lainnya di Kota Makassar. Kunjungan diperkirakan hanya sehari, selanjutnya bergeser menuju daerah lain.
Sebelumnya, pihak otoritas pelabuhan dan Pemerintah Kota Makassar telah memberi sinyal untuk menerima kapal pesiar itu sandar di Pelabuhan Makassar. Hanya saja harus dilakukan pemeriksaan secara ketat guna mengantisipasi penyebaran virus corona.
Tidak hanya itu, antisipasi lainnya, kemarin telah dilaksanakan simulasi penanganan bila ditemukan pasien dicurigai atau suspect, untuk selanjutnya dievakuasi menggunakan ambulans KKP untuk dirujuk ke rumah sakit Wahidin Sudirohusodo.
Kapal Pesiar MS Coral Adventure VOY 002 ini diketahui berlayar dari Kota Darwin, Australia dan sudah singgah di Nusa Tenggara Timur (NTT) Indonesia, Selanjutnya akan berlabuh di Pelabuhan Bira, Kabupaten Bulukumba, Sulsel.
Namun, sebelum sandar di Pelabuhan Bira, kapal ini mendapat penolakan dari masyarakat setempat. Selain itu, dasar penolakan sesuai surat edaran Wakil Bupati Bulukumba diterima pihak pelabuhan Bira agar tidak menyandarkan kapal pesiar itu.