Jakarta (ANTARA) - Kepala kepolisian unit sepak bola Inggris telah menyerukan pertemuan mendesak dengan pimpinan Liga Premier untuk membahas masalah meningkatnya insiden gangguan penonton.
Data yang baru-baru ini dirilis unit kepolisan yang membidangi keamanan sepak bola Inggris menunjukkan kenaikan 36 persen dalam masalah terkait suporter pada paruh pertama musim ini dibandingkan dengan periode sama musim 2019/20.
Ada insiden berikutnya akhir pekan lalu ketika bek Chelsea Antonio Rudiger mengalami serangan dari suporter Tottenham di Stamford Bridge, sementara dua pemain Aston Villa Lucas Digne dan Matty Cash terkena botol yang dilemparkan oleh pendukung Everton.
Mark Roberts, kepala unit kepolisian sepak bola pada Dewan Pimpinan Polisi Nasional, mengharapkan tanggapan menyeluruh atas masalah yang berkembang dan ingin segera berbicara dengan Liga Premier.
"Saya telah bersurat kepada Liga Premier meminta pertemuan mendesak tetapi saya belum mendapat tanggapan," kata Roberts kepada AFP, Kamis.
"Ini akan membutuhkan tanggapan bersama dari klub, liga, pemerintah, penggemar, dan polisi. Salah jika mengatakan kita kembali ke tempat kita berada (dalam beberapa dekade sebelumnya) tetapi tentu saja gambaran yang memburuk dan tindakan terkoordinasi diperlukan agar tidak tergelincir lebih jauh ke belakang."
Baca juga: Polisi tangkap suporter lempar objek ke lapangan pada laga Everton vs Aston Villa
Baca juga: Liga Premier: Suporter terbukti rasis dilarang ke semua stadion
Seperti diketahui, Liga Premier akan mengangkat masalah kekacauan pada pertemuan soal penjadwalan pertandingan secara terpisah Jumat.
Kepolisian Inggris mengatakan ada 759 insiden insiden pada paruh pertama musim.
Itu naik dibandingkan dengan 560 pada paruh pertama musim 2019/20 sebelum pandemi virus corona melanda dan penonton dilarang masuk stadion selama lebih dari setahun.
Stadion di Inggris telah kembali beroperasi tanpa batasan kapasitas musim ini karena pelonggaran pembatasan Covid-19.
Ada 802 penangkapan terkait sepak bola pada paruh pertama musim, dibandingkan dengan 547 pada 2019/2020.