Jakarta (ANTARA) - Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Brigjen Pol R Ahmad Nurwakhid mengatakan bangsa Indonesia membutuhkan pemuda yang militan dalam melawan narasi propaganda terorisme.
Ahmad Nurwakhid mengatakan hal itu dalam sambutannya melalui siaran langsung jarak jauh Pengukuhan Generasi Baru Duta Damai dalam kegiatan Regenerasi Duta Damai Dunia Maya Regional Nusa Tenggara Barat (NTB) yang diselenggarakan di Lombok Barat, Jumat.
“Jiwa militansi dan nasionalisme inilah yang kami butuhkan dalam mencetak kader-kader Duta Damai sebagai anak muda selalu siap memberikan narasi tanding yang lebih kreatif dan bisa memengaruhi generasi muda,” katanya dalam keterangan pers BNPT.
Nurwakhid menjelaskan keberadaan Duta Damai menjadi strategi tersendiri dalam menangkal propaganda radikalisme di dunia maya. Hal ini guna melawan kelompok teroris dalam memanfaatkan jaringan internet sebagai alat mempromosikan dan mengkampanyekan paham kekerasan.
“Mereka (teroris) sangat militan dengan menyebar berbagai konten di dunia maya yang mampu menarik minat orang dewasa, remaja, bahkan anak usia dini melalui konten propaganda, indoktrinasi hingga rekrutmen,” jelas alumni Akpol Tahun 1989 itu.
Dalam sambutannya, ia menuturkan bahwa kegiatan Regenerasi dan Pelatihan Duta Damai Dunia Maya Regional NTB ini tidak lepas dari komitmen BNPT terkait kebijakan pentahelix yang melibatkan seluruh komponen masyarakat baik pemerintah, akademisi, komunitas, dunia usaha, dan media.
“Kegiatan pada hari ini merupakan salah satu bentuk sinergi dan kolaborasi BNPT dengan komunitas dan media dari kalangan generasi muda,” ungkapnya.
Ia berpesan kepada Duta Damai Dunia Maya di Provinsi Nusa Tenggara Barat untuk menyebarkan perimbangan informasi yang valid, kredibel, berkualitas, dan penuh dengan nuansa persatuan yang rela mengorbankan waktu dan jiwanya untuk melakukan kontra narasi.
“Semoga dengan pelatihan ini, kalian yang secara resmi akan dikukuhkan menjadi bagian dari Duta Damai Dunia Maya BNPT selalu memiliki jiwa militan dan nasionalisme yang kuat sehingga dapat berkarya secara inovatif dalam memerangi narasi radikalisme dan terorisme sebagai musuh bersama,” ujarnya.
Pada pengukuhan ini para peserta Regenerasi Duta Damai mempresentasikan sejumlah karya yang telah mereka buat sebelumnya selama masa asistensi yang dimentori anggota Pusat Media Damai yang berkompeten dan profesional di bidang IT, DKV. dan Blogger.