Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Barat bertekad mewujudkan kemandirian perekonomian berbasis sumber daya alam (SDA) dan pembangunan infrastruktur berwawasan lingkungan.
"Itu menjadi salah satu arah kebijakan Pemerintah Kabupaten Majene dalam mencapai visi Majene unggul, mandiri, dan religius," kata Bupati Majene Andi Achmad Syukri Tammalele, Selasa.
Strategi lainnya, lanjut Bupati, yakni mewujudkan SDM Majene yang unggul dan kompetitif dan meningkatkan kualitas pelayanan publik melalui pemerintahan yang modern dan akuntabel.
"Serta, mewujudkan masyarakat Majene yang berbudaya, berkearifan lokal dan agamais," tambahnya.
Bupati mengakui, sumber-sumber pendapatan daerah di Kabupaten Majene masih sangat bertumpu pada dana transfer dari pusat.
Hal itu, lanjut Andi Achmad Syukri, karena sampai saat ini pendapatan asli daerah belum bisa memberikan kontribusi yang besar terhadap penerimaan daerah secara keseluruhan.
Selain itu, pendapatan daerah pada 2021 khususnya dana transfer dari pusat mengalami penurunan karena masih ada yang dialihkan guna penanganan COVID-19.
"Dari pendapatan asli daerah realisasi pajak dan retribusi daerah juga tidak mencapai target yang ditetapkan dalam APBD tahun 2021," ujarnya.
Ia menyampaikan bahwa pendapatan daerah dalam perubahan APBD 2021 ditetapkan sebesar Rp.913,9 miliar, dengan realisasi 99,64 persen atau sebesar Rp910,6 miliar.
Sementara belanja daerah dalam Perubahan APBD ditetapkan sebesar Rp917,3 miliar dengan realisasi 95,70 persen atau sebesar Rp 877,9 miliar.
Bupati menguraikan, terdapat pembiayaan daerah yang terdiri atas penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan, pada 2021 realisasi penerimaan pembiayaan bersumber dari sisa lebih perhitungan anggaran tahun sebelumnya sebesar Rp7,7 miliar.
"Sedangkan penerimaan kembali pinjaman yang ditargetkan sebesar Rp10 juta, tidak terealisasi," ujar Andi Achmad.

