Makassar (ANTARA) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sulawesi Selatan menggandeng Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IX Sulawesi Selatan, Barat, dan Tenggara (Sultan Batara) dalam mengembangkan desa wisata di daerah itu.
Kadisbudpar Sulsel Muhammad Jufri dalam keterangannya di Makassar, Selasa, mengaku bersyukur respons positif dari LLDIKTI menyukseskan rencana kerja sama program KKN Tematik Desa Wisata (KKNT Dewi) di Sulsel.
"Alhamdulillah beberapa perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta sudah menyatakan kesiapan bekerja sama dan menjalankan KKN Tematik Desa Wisata, bahkan beberapa PT sudah terjalin MoU (UMI)," katanya.
Ia menjelaskan kehadiran LLDIKTI Wilayah IX Sultan Batara bersinergi menyukseskan program itu, diharapkan semakin meningkatkan cakupan sasaran desa wisata.
Hingga hari ini, kata dia, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf/Baparekraf RI) mencatat 464 desa wisata di Sulsel ke dalam database Jadesta (Jejaring Desa Wisata), yakni aplikasi berbasis web yang dibangun dan dikembangkan untuk merangkum semua desa wisata di Indonesia, baik yang masih rintisan, berkembang, maju hingga desa wisata mandiri.
Jadesta ini menjadi panduan bagi kementerian dalam menyelenggarakan Anugerah Desa Wisata Indonesia
Sementara itu, Kepala LLDIKTI IX Andi Lukman mengaku seharusnya pihaknya yang mendatangi Disbudpar Sulsel guna menjemput program yang diyakini sebagai bentuk sinergi di sektor pendidikan dan pariwisata tersebut.
"KKN Tematik Desa Wisata ini salah satu bagian dari MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka). Tentunya LLDIKTI siap bekerjasama, bersinergi, berkolaborasi, dan mendorong seluruh Perguruan Tinggi Swasta yang ada untuk menyukseskan program ini," ujarnya.
Menurutnya, tidak boleh lagi ada mahasiswa menganggur, apalagi usai kuliah. Juga tidak boleh terjadi ada desa yang tidak berkembang.
Semua itu bisa diwujudkan jika pemangku kepentingan terkait bahu-membahu saling mendukung program yang mengarah pada kepentingan pengembangan pendidikan dan pariwisata.
Apalagi, kata Lukman, dengan MBKM mahasiswa diberikan peluang yang luas untuk mengembangkan potensi diri melalui sistem perkuliahan di luar program studi yang diambil 60 satuab kredit semester (SKS) atau tiga semester.
Berita Terkait
Kemendagri menilai kinerja Zudan Arif di Sulsel sangat baik
Kamis, 21 November 2024 19:14 Wib
Irwil Kemenkum tinjau pembangunan Lapas Maros
Kamis, 21 November 2024 16:56 Wib
Polda Sulsel ungkap pembunuhan perempuan pekerja tambang Morowali
Kamis, 21 November 2024 9:29 Wib
Pemprov Sulsel raih penghargaan Indeks Maturitas Tata Kelola SPK BSN 2024
Kamis, 21 November 2024 9:15 Wib
Kemenkum nilai Sertifikasi ISO 27001:2022 Pusdatin menjamin data lebih terjaga
Kamis, 21 November 2024 6:53 Wib
Investor siapkan Rp9,5 triliun pada Forum Bisnis dan Investasi 2024
Kamis, 21 November 2024 6:13 Wib
Kemenag sebut 526 peserta perebutkan 41 kuota petugas haji Sulsel
Kamis, 21 November 2024 6:09 Wib
Polda Sulsel menetapkan 39 tersangka kasus TPPO
Rabu, 20 November 2024 19:36 Wib