Makassar (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kota Makassar mendorong peningkatan wisata Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) menyusul kebijakan pemerintah melonggarkan PPKM dengan tidak lagi menerapkan tes usap (swap test) bagi yang sudah mendapatkan vaksin lengkap.
"Makassar dari dulu adalah Kota MICE dan ini menjadi salah satu unggulan di Makassar selain wisata kuliner dan bahari," kata Kadis Pariwisata Kota Makassar Muhammad Roem di sela Festival Makassar Culinary Night 2022 di Benteng Rotterdam, Makassar, Minggu.
MICE atau rapat, insentif (perjalanan), konvensi, dan pameran adalah jenis kegiatan yang terdapat dalam industri pariwisata.
Kegiatan ini telah direncanakan secara matang oleh sekelompok atau sekumpulan orang yang memiliki kesamaan tujuan dalam penyelenggaraan kegiatan tersebut.
Menurut Roem, Makassar sudah menjadi langganan pelaksanaan kegiatan seminar, konvensi dan festival nasional hingga internasional. Tentu saja, kesiapan tersebut perlu didukung infrastruktur seperti sektor perhotelan, restoran, dan jasa transportasi.
Dia mengatakan, wisata MICE itu didukung pula dengan agenda "City Tour", termasuk wisata unggulan lainnya di kota berjulukan Anging Mammiri ini.
"Kegiatan MICE itu di Makassar akan didukung wisata kuliner, objek hutan manggrove atau bakau yang berlokasi di Lantebung, Kecamatan Biringkanaya," katanya.
Menurut dia, pengembangan wisata mangrove ke depan akan dilakukan di Pulau Lakkang yakni pulau yang tumbuh di tengah daratan Kota Makassar karena mempunyai banyak keunikan.
Lokasi yang berada di belakang Kampus Universitas Hasanuddin yang dipisahkan oleh sungai kecil, untuk ke Pulau Lakkang dapat dijangkau menggunakan rakit atau perahu menyusuri Sungai Tallo.
Pulau Lakkang memiliki potensi pertanian, sekaligus tambak. Termasuk potensi budaya dan sejarah yang tidak kalah menariknya untuk dikunjungi.