Makassar (ANTARA) - Kapal motor (KM) Ladang Pertiwi yang membawa puluhan penumpang dilaporkan mengalami kecelakaan laut di perairan Selat Makassar pada Jumat (27/5) setelah bertolak dari Pelabuhan Rakyat Paotere, Kota Makassar menuju Pulau Kalmas, Kabupaten Kepulauan Pangkajene (Pangkep). ) pada Rabu (25/5)).
"Ya (kecelakaan) tenggelam," kata Kepala Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) Sulawesi Selatan, Djunaidi saat dikonfirmasi kepada wartawan, Sabtu
Berdasarkan informasi diterima, kapal tersebut dikabarkan tenggelam pada Kamis (26/5) sekitar pukul 13.00 WITA. Tim SAR langsung bergerak untuk melakukan tindakan penyelamatan dan pencarian dan baru ditemukan pada Jumat (27/5). ) sekitar pukul 03.30 WITA pada posisi titik koordinat 04-51-153s, 17-36-596E.
Sejauh ini, tim Basarnas telah menurunkan SAR KN Kamajaya untuk melakukan pencarian korban di titik lokasi kejadian.
Selain itu, Syahbandar dari otoritas Pelabuhan Makassar juga turun tangan dengan mengirimkan tim penyelamat.
"Informasi yang kami dapat saat ini adalah 17 orang (selamat) 10 penumpang telah dibawa ke Kendari, tujuh orang telah dibawa ke Banjarmasin, karena yang didapat (ditemukan) tidak bisa berhenti di tujuan masing-masing," katanya.
Saat ditanya berapa jumlah penumpang kapal naas tersebut, dia mengatakan pihak pelabuhan belum mengetahui persis jumlahnya, Basarnas baru melakukan tugas penyelamatan setelah mendapat informasi.
“Mengetahui datanya orang syahbandar. Kami tidak mengetahui jumlah penumpang, dan kami hanya mencari. Jika kami diberitahu dan data yang kami dapatkan 43 orang, 17 telah ditemukan,” kata Djunaidi.
Untuk penyebab kecelakaan kapal tersebut, diduga karena kehabisan Bahan Bakar Minyak (BBM), serta cuaca buruk yang terjadi di sekitar perairan di Sulawesi Selatan pada saat kejadian.
"Faktornya, bisa jadi karena sebagian besar penumpang, sebagian besar barang, menyimpan bahan bakar juga tidak cukup. Mengapa perjalanan ini juga dibatalkan (saat kondisi cuaca ekstrim)," katanya.
Djunaidi menambahkan, sebanyak tujuh penumpang sebelumnya berhasil diselamatkan oleh TB Sabang 25 pada pukul 03.00 WITA saat itu menuju Banjarmasin.
Dari komunikasi melalui radio, kapal ini berhasil menghubungi kapal TB Max yang menyelamatkan sembilan orang serta kapal lainnya, TB Cipta satu orang. Kedua kapal itu hendak menuju Marowali, kemudian akan berhenti di perairan Tanakeke untuk menurunkan para korban.
Tujuh identitas korban selamat di kapal TB Sabang 25, masing-masing berjenis kelamin perempuan, yakni Thoibatussibhan (21), Rahma Tullah (28) Husni (40), Hj Bidarapi (61). Laki-laki, M Rahman (17), Syamsir (41), Moh Hidayatullah (19). Untuk 10 korban lainnya, identitasnya masih menunggu informasi dari kapal lain yang sebelumnya telah menurunkan mereka di tempat yang aman.