Mamuju (ANTARA) - Sekretaris Daerah Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat, Ardiansyah mengajak generasi milenial menjadi petani di daerah itu.
"Kita harus bisa mengarahkan anak muda menjadi petani milenial. Tidak usah malu," katanya saat rapat koordinasi reforma agraria di Majene, Rabu.
Apalagi, lanjutnya, dengan ditunjuknya dua desa, yaitu Desa Baruga dan Pamboborang sebagai proyek percontohan kampung reforma agraria di Kabupaten Majene, menjadi kesempatan yang sangat baik untuk melibatkan anak anak muda, baik yang kondisinya menganggur dan mencari sampingan pekerjaan.
Ia mengatakan anak muda tidak boleh malu jadi petani karena dianggap kampungan dan lebih memilih untuk main gim daring.
Ia juga berharap pemerintah desa dan kecamatan betul-betul menjaga amanah karena telah dipilih menjadi proyek percontohan TGTRA Majene, salah satunya dengan melibatkan anak muda baik untuk pengembangan bawang merah dan potensi pertanian lainnya.
Terkait pelaksanaan reforma agraria di Majene, Ardiansyah akan menjamin masyarakat dalam kepemilikan aset tanah, termasuk menyelesaikan persoalan agraria.
Salah satu faktor yang sulit dalam mengembangkan perekonomian di daerah, menurut dia, adalah keberadaan tanah yang bermasalah atau bersengketa.
"Untuk pemerintah daerah saja, sulit melakukan pembangunan karena tanahnya tidak aman atau berkonflik," terang Ardiansyah.
Ia menyampaikan Bupati Majene telah berupaya mendatangkan banyak investor.
"Hanya saja hal tersebut bisa tidak berjalan lancar mengingat para investor tentu akan melakukan kajian, apakah ada kemudahan atau kesulitan dalam hal mekanisme perizinan," urainya.
"Bagaimana harga tanah kalau kita bangun hotel bintang 4, bagaimana perizinannya, apakah banyak hambatannya, apakah tanahnya sengketa atau tidak," kata Ardiansyah.