Nilai Tukar Petani Sulbar pada juli 2022 turun 7,86 persen
Mamuju (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) pada Juli 2022 tercatat 100,36 poin atau mengalami penurunan 7,86 persen dibandingkan pada Juni 2022 yang tercatat 108,82 poin.
Kepala BPS Provinsi Sulbar, Tina Wahyufitri di Mamuju, Senin, mengatakan berdasarkan hasil pemantauan harga produsen berbagai komoditi barang dan jasa di daerah perdesaan menunjukkan bahwa NTP Sulbar pada Juli 2022 sebesar 100,36 poin, sementara pada bulan sebelumnya tercatat sebesar 108,92 persen.
Menurut dia, penurunan NTP Sulbar tersebut disebabkan oleh indeks harga yang diterima petani (It)mengalami penurunan sedangkan indeks harga yang dibayar petani (Ib) mengalami peningkatan.
"It tercatat turun sebesar 6,42 persen sedangkan Ib yang mengalami kenaikan sebesar 1,55 persen," katanya.
Ia menyampaikan bahwa NTP sebesar 100,36 tersebut telah mengindikasikan petani mengalami kerugian dalam hal perdagangan.
"Artinya, secara umum harga komoditi hasil pertanian dari bulan sebelumnya mengalami penurunan sedangkan harga barang-barang keperluan konsumsi dan produksi petani mengalami peningkatan," katanya.
Dia mengatakan apabila diamati NTP menurut subsektor pada Juli 2022 dibandingkan dengan NTP subsektor yang sama bulan sebelumnya, terjadi perubahan positif di tiga subsektor dan perubahan negatif di dua subsektor.
NTP menurut subsektor tercatat untuk subsektor tanaman pangan (NTP-P) 95,35, subsektor hortikultura (NTP-H) 106,43, subsektor tanaman perkebunan rakyat (NTP-R) 102,26, subsektor peternakan (NTP-T) 96,27, dan subsektor perikanan (NTN-P) 110,91.
Bila dibandingkan NTP antar provinsi di Indonesia pada bulan Juli 2022 terlihat bahwa sebanyak 9 provinsi mengalami perubahan NTP positif dan 25 provinsi lainnya mengalami perubahan negatif.
"Provinsi dengan perubahan positif terbesar yaitu Provinsi Kepulauan Riau yang naik 1,70 persen, sedangkan provinsi dengan perubahan negatif terbesar yaitu Provinsi Riau turun 11,43 persen," katanya.
Secara nasional, posisi NTP Sulbar bulan Juli 2022, berada pada urutan ke 30 dari 34 Provinsi di Indonesia.
Kepala BPS Provinsi Sulbar, Tina Wahyufitri di Mamuju, Senin, mengatakan berdasarkan hasil pemantauan harga produsen berbagai komoditi barang dan jasa di daerah perdesaan menunjukkan bahwa NTP Sulbar pada Juli 2022 sebesar 100,36 poin, sementara pada bulan sebelumnya tercatat sebesar 108,92 persen.
Menurut dia, penurunan NTP Sulbar tersebut disebabkan oleh indeks harga yang diterima petani (It)mengalami penurunan sedangkan indeks harga yang dibayar petani (Ib) mengalami peningkatan.
"It tercatat turun sebesar 6,42 persen sedangkan Ib yang mengalami kenaikan sebesar 1,55 persen," katanya.
Ia menyampaikan bahwa NTP sebesar 100,36 tersebut telah mengindikasikan petani mengalami kerugian dalam hal perdagangan.
"Artinya, secara umum harga komoditi hasil pertanian dari bulan sebelumnya mengalami penurunan sedangkan harga barang-barang keperluan konsumsi dan produksi petani mengalami peningkatan," katanya.
Dia mengatakan apabila diamati NTP menurut subsektor pada Juli 2022 dibandingkan dengan NTP subsektor yang sama bulan sebelumnya, terjadi perubahan positif di tiga subsektor dan perubahan negatif di dua subsektor.
NTP menurut subsektor tercatat untuk subsektor tanaman pangan (NTP-P) 95,35, subsektor hortikultura (NTP-H) 106,43, subsektor tanaman perkebunan rakyat (NTP-R) 102,26, subsektor peternakan (NTP-T) 96,27, dan subsektor perikanan (NTN-P) 110,91.
Bila dibandingkan NTP antar provinsi di Indonesia pada bulan Juli 2022 terlihat bahwa sebanyak 9 provinsi mengalami perubahan NTP positif dan 25 provinsi lainnya mengalami perubahan negatif.
"Provinsi dengan perubahan positif terbesar yaitu Provinsi Kepulauan Riau yang naik 1,70 persen, sedangkan provinsi dengan perubahan negatif terbesar yaitu Provinsi Riau turun 11,43 persen," katanya.
Secara nasional, posisi NTP Sulbar bulan Juli 2022, berada pada urutan ke 30 dari 34 Provinsi di Indonesia.