Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus melakukan berbagai terobosan guna meningkatkan ekspor fesyen Indonesia ke mancanegara, salah satunya dengan peluncuran awal (soft launch) Nusantara Fashion House di Strand Mall, Malaysia.
Upaya ini akan terus diperluas agar busana muslim Indonesia semakin dikenal di kawasan Asia Tenggara dan dunia. Kegiatan ini digelar atas kejelian lembaga Futurist Foundation Malaysia melalui Usahawan Nusantara Ventures Sdn Bhd yang mampu melihat peluang fesyen dari Indonesia untuk masuk ke pasar Malaysia.
"Saya mengapresiasi Futurist Foundation yang sangat jeli melihat pasar fesyen di Malaysia. Kemendag dan pemangku kepentingan lain di Indonesia membantu memfasilitasi adanya Nusantara Fashion House berjalan dengan mulus, tidak hanya saat peluncuran awal, tetapi juga untuk pengembangan dan keberlanjutan Nusantara Fashion House," ujar Sekretaris Jenderal Kemendag Suhanto melalui keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.
Nusantara Fashion House merupakan tindak lanjut dari penandatanganan Trade Commitment di Jakarta Muslim Fashion Week selama gelaran Trade Expo Indonesia 2022. Nusantara Fashion House yang menempati area seluas 700 meter persegi memberikan peluang baru masuknya produk-produk fesyen ke Malaysia.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Didi Sumedi mengatakan, kualitas busana muslim Indonesia sangat mumpuni untuk mengisi pasar Malaysia dan dunia.
Kehadiran Nusantara Fashion House diharapkan dapat memberikan cakupan produk lebih luas, termasuk kecantikan, kerajinan, dan lainnya sehingga ekspor Indonesia termasuk dari usaha kecil dan menengah (UKM) semakin meningkat ke Malaysia.
"Kemendag dalam beberapa tahun ini memberikan dorongan bagi pengembangan fesyen dengan pendekatan ekosistem. Di dalamnya ada industri tekstil, akademisi, dan fesyen desainer atau brand. Harapannya tentu pendekatan ini bisa menghasilkan industri fesyen yang berkelanjutan," kata Didi.
Upaya lain yang dilakukan oleh Kemendag melalui partisipasi dalam ajang pekan mode (fashion week) berkelas internasional. Didi membeberkan, dalam waktu dekat ini tujuh jenama busana fesyen Indonesia akan ikut dalam New York Fashion Week, disusul Paris Fashion Week dan London Fashion Week.
Nusantara Fashion House saat ini menyediakan lebih dari 60 jenama Indonesia, mulai dari fesyen, aksesori, kerajinan tangan, alas kaki, kopi dan jamu.
Sheikh Faleigh bin Sheikh Mansoor, salah satu pendiri dari Futurist Foundation yang sudah mengenal produk Indonesia sejak usia 19 tahun sangat yakin masih banyak produk-produk dari UKM Indonesia yang dapat masuk ke Malaysia.
Sheikh Faleigh mengemukakan, dirinya sudah berkeliling ke banyak daerah di Indonesia, tidak hanya kota besar namun juga kota-kota lainnya seperti Sragen dan Gorontalo yang banyak menghasilkan produk berkualitas.
"Produk-produk UKM Indonesia saat ini sudah banyak yang memiliki kualitas mumpuni sehingga layak untuk dijual dengan harga yang tinggi. Untuk itulah Nusantara Fashion House hanya menampilkan dan menjual produk-produk UKM berkualitas tinggi untuk dijual kepada kalangan menengah dan atas di Malaysia. Ke depan, kami akan mengembangkan Nusantara Fashion House sebagai cikal bakal berdirinya Nusantara Mall di Malaysia," ujarnya.
Pada periode Januari-November 2022 ekspor nonmigas Indonesia ke Malaysia tercatat sebesar 12,6 miliar dolar AS atau meningkat 30,4 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara itu, pada periode Januari-November 2022, neraca perdagangan nonmigas Indonesia terhadap Malaysia surplus sebesar 6,83 miliar dolar AS. Surplus perdagangan ini meningkat sebesar 49,99 persen dibandingkan periode yang sama pada 2021.
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemendag luncurkan Nusantara Fashion House di Malaysia