Jenewa (ANTARA) - Polisi Prancis menangkap 1.311 orang di seluruh negeri saat demonstrasi brutal atas kematian seorang remaja berlanjut hingga malam keempat, kata Kementerian Dalam Negeri, Sabtu (1/7).
Sekitar 4.500 polisi yang didukung oleh kendaraan lapis baja dikerahkan untuk memadamkan serangkaian protes, termasuk membakar tempat sampah dan mobil serta merusak bangunan.
Menurut kementerian, semalam ada 79 personel keamanan -- termasuk polisi -- yang terluka.
Pemuda 17 tahun keturunan Afrika Utara, Nahel M., ditembak dari jarak dekat oleh seorang polisi pada Selasa (27/6) di pinggiran kota Nanterre, Paris.
Polisi menghadapi penyelidikan formal dan telah ditangkap.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan keprihatinan atas penembakan polisi yang brutal dan meminta Prancis untuk mengatasi "masalah rasisme dan diskriminasi yang mendalam" di lembaga penegak hukumnya.