Jenewa (ANTARA) - Polisi Prancis menangkap 1.311 orang di seluruh negeri saat demonstrasi brutal atas kematian seorang remaja berlanjut hingga malam keempat, kata Kementerian Dalam Negeri, Sabtu (1/7).
Sekitar 4.500 polisi yang didukung oleh kendaraan lapis baja dikerahkan untuk memadamkan serangkaian protes, termasuk membakar tempat sampah dan mobil serta merusak bangunan.
Menurut kementerian, semalam ada 79 personel keamanan -- termasuk polisi -- yang terluka.
Pemuda 17 tahun keturunan Afrika Utara, Nahel M., ditembak dari jarak dekat oleh seorang polisi pada Selasa (27/6) di pinggiran kota Nanterre, Paris.
Polisi menghadapi penyelidikan formal dan telah ditangkap.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan keprihatinan atas penembakan polisi yang brutal dan meminta Prancis untuk mengatasi "masalah rasisme dan diskriminasi yang mendalam" di lembaga penegak hukumnya.
Berita Terkait
Kadiv Propam Polri : Pengamanan aksi demontrasi sudah sesuai SOP
Kamis, 29 Agustus 2024 5:33 Wib
Polrestabes Makassar tetapkan dua tersangka kasus demonstrasi anarkis
Rabu, 28 Agustus 2024 1:29 Wib
Polisi gunakan kendaraan taktis untuk bubarkan massa di DPR
Kamis, 22 Agustus 2024 17:38 Wib
Aparat menembakkan peluru gas air mata ke arah massa aksi
Kamis, 22 Agustus 2024 17:26 Wib
Massa berupaya mendobrak gerbang belakang gedung DPR
Kamis, 22 Agustus 2024 13:28 Wib
Panglima Militer Bangladesh mengumumkan pemerintah transisi
Senin, 5 Agustus 2024 21:31 Wib
Kemenko Polhukam deteksi pergerakan massa yang menolak hasil pemilu
Jumat, 15 Maret 2024 14:03 Wib
Pemprov batal umumkan UMP Sulsel hari ini
Senin, 20 November 2023 19:34 Wib