Jakarta (ANTARA) - Tunggal putra Indonesia Alwi Farhan menceritakan perjuangannya untuk lolos ke babak semifinal Kejuaraan Badminton Junior Asia (BAJC) 2023 dengan tampil nekat saat menghadapi pebulu tangkis asal China, Jumat malam.
Dalam pertandingan babak perempat final di Yogyakarta, Alwi mengalahkan Huang Jia Ming dengan skor 21-15, 21-16.
"Bersyukur bisa meraih dua kemenangan beruntun dengan baik. Permainan saya di laga ini sempat mengendur sebelum akhirnya saya bermain dengan nekat," ungkap Alwi melalui informasi resmi PP PBSI di Jakarta.
Sebelum tampil pada babak perempat final, Jumat malam, Alwi lebih dulu bertanding pada babak 16 besar pada sesi pagi. Alwi tampil cerdik pada pertandingan tersebut karena mampu memanfaatkan kelemahan lawan untuk melenggang ke perempat final.
Dalam laga yang digelar di GOR Among Rogo, Yogyakarta, Alwi menang straight games 21-9, 21-13 atas tunggal putra Thailand Wongsup Wongsup-In.
Baca juga: BAJC 2023 - Tunggal putra Alwi Farhan melaju ke perempat final
Baca juga: BAJC 2023 - Dua ganda campuran Indonesia gagal ke semifinal
"Lawan tidak bisa keluar dari tekanan. Saya bermain lebih nyaman dari sebelumnya. Saya mencoba untuk menekan lawan terlebih dahulu," tutur Alwi usai babak 16 besar, Jumat pagi.
Ia merasa diuntungkan karena lawannya tidak bisa keluar dari tekanan. Bahkan tekanan yang ia berikan membuat Wongsup kesulitan untuk mengembangkan bentuk permainan terbaiknya.
Wongsup pun akhirnya harus menyerah setelah menghadapi wakil tuan rumah dalam tempo 26 menit.
Di babak semifinal, Alwi akan berhadapan dengan pemenang laga antara dua tunggal putra China Hu Zhe An dan Zhang Ning.
Alwi pun bertekad akan bermain maksimal agar bisa melangkah jauh.
"Saya coba memotivasi diri saya sendiri untuk bisa memberikan permainan terbaik pada setiap laganya. Untuk laga semifinal saya mencoba untuk berusaha dan pasrahkan hasil kepada Tuhan," ungkap Alwi.
Alwi menjadi satu-satunya wakil tunggal putra Indonesia yang lolos ke babak empat besar BAJC 2023. Sementara wakil Indonesia lainnya yaitu Prahdiska Bagas Shujiwo dipaksa tunduk oleh Wang Zi Jun asal China.