Polda Sulsel tindak 14.947 pelanggar lalu Lintas selama Operasi Zebra Pallawa 2023
Makassar (ANTARA) - Operasi Zebra Pallawa, Polda Sulawesi Selatan yang digelar selama 14 hari dari 4-17 September 2023 telah berhasil menindak 14.947 pelanggar lalu lintas.
Kapolda Sulsel Irjen Pol Setyo Boedi Moempoeni Harso didampingi Direktur Ditlantas Polda Sulsel Kombes Pol I Made Agus Prasatya dan Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol I Komang Suartana di Makassar, Senin, mengatakan operasi zebra yang digelar lebih mengedepankan fungsi preventif dan preemtif.
"Operasi Zebra Pallawa 2023 ini lebih mengedepankan fungsi preventif dan preemtif. Intinya, bagaimana masyarakat khususnya pengguna jalan bisa tertib berlalu lintas," ujarnya.
Kapolda Sulsel merincipenindakan pelanggaran lalu lintas meliputi pemberian sanksi tindakan langsung (tilang) oleh anggota sebanyak 729 kasus, melalui ETLE Statis maupun ETLE Mobile sebanyak 516 serta manual 202 dan 13.500 teguran.
Irjen Pol Setyo mengatakan Operasi Zebra Pallawa 2023 berdasarkan data Anev menunjukkan angka pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas menurun signifikan yakni 51 persen.
"Berdasarkan hasil anev sampai hari terakhir secara menyeluruh pelaksanaan operasi berjalan lancar dan cukup berhasil. Dari data, mampu menurunkan pelanggaran dan laka lantas. Penurunan cukup signifikan yakni sebanyak 242 kejadian atau turun 51 persen dibandingkan tahun sebelumnya," katanya.
Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Sulsel, Kombes Pol Made Agus Prasatya, menambahkan Operasi Zebra Pallawa 2023 merupakan operasi khusus dalam rangka mewujudkan keamanan, ketertiban dan kelancaran berlalu lintas (Kamseltibcarlantas).
“Di mana sasaran utamanya adalah untuk meningkatkan disiplin atau ketaatan hukum masyarakat di jalan,” kata Dirlantas Polda Sulsel.
Diakui, cara bertindak yang dikedepankan adalah kegiatan edukatif, persuasif dan penegakan hukum yang humanis, dengan memanfaatkan ETLE atau electronic traffic law enforcement, dan teguran simpatik.
Made menyatakan jika keberhasilan operasi ini tidak lepas dari peningkatan aktivitas kegiatan jajarannya, baik tindakan preemtif, preventif maupun refresif.
“Dimana giat preemtif meningkat sebanyak 38.782 kegiatan, atau 25 persen, jika dibandingkan operasi tahun 2022 sebanyak 29.215, baik melalui media cetak, elektronik, medsos, spanduk dan leaflet," terangnya.
Sementara kegiatan preventif meningkat 31.272 dari tahun 2022 yakni 28.522, kegiatan tindakan refresif atau penegakan hukum (gakkum) cenderung menurun.
“Dari hasil anev menunjukkan, bahwa kehadiran petugas kepolisian di lapangan dan sekedar imbauan, dinilai tidak cukup berarti dalam upaya mencegah terjadinya laka lantas dengan korban fatalitas. Sebab, yang paling menentukan adalah perilaku pengguna jalan itu sendiri,” ucap Made Agus.
Kapolda Sulsel Irjen Pol Setyo Boedi Moempoeni Harso didampingi Direktur Ditlantas Polda Sulsel Kombes Pol I Made Agus Prasatya dan Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol I Komang Suartana di Makassar, Senin, mengatakan operasi zebra yang digelar lebih mengedepankan fungsi preventif dan preemtif.
"Operasi Zebra Pallawa 2023 ini lebih mengedepankan fungsi preventif dan preemtif. Intinya, bagaimana masyarakat khususnya pengguna jalan bisa tertib berlalu lintas," ujarnya.
Kapolda Sulsel merincipenindakan pelanggaran lalu lintas meliputi pemberian sanksi tindakan langsung (tilang) oleh anggota sebanyak 729 kasus, melalui ETLE Statis maupun ETLE Mobile sebanyak 516 serta manual 202 dan 13.500 teguran.
Irjen Pol Setyo mengatakan Operasi Zebra Pallawa 2023 berdasarkan data Anev menunjukkan angka pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas menurun signifikan yakni 51 persen.
"Berdasarkan hasil anev sampai hari terakhir secara menyeluruh pelaksanaan operasi berjalan lancar dan cukup berhasil. Dari data, mampu menurunkan pelanggaran dan laka lantas. Penurunan cukup signifikan yakni sebanyak 242 kejadian atau turun 51 persen dibandingkan tahun sebelumnya," katanya.
Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Sulsel, Kombes Pol Made Agus Prasatya, menambahkan Operasi Zebra Pallawa 2023 merupakan operasi khusus dalam rangka mewujudkan keamanan, ketertiban dan kelancaran berlalu lintas (Kamseltibcarlantas).
“Di mana sasaran utamanya adalah untuk meningkatkan disiplin atau ketaatan hukum masyarakat di jalan,” kata Dirlantas Polda Sulsel.
Diakui, cara bertindak yang dikedepankan adalah kegiatan edukatif, persuasif dan penegakan hukum yang humanis, dengan memanfaatkan ETLE atau electronic traffic law enforcement, dan teguran simpatik.
Made menyatakan jika keberhasilan operasi ini tidak lepas dari peningkatan aktivitas kegiatan jajarannya, baik tindakan preemtif, preventif maupun refresif.
“Dimana giat preemtif meningkat sebanyak 38.782 kegiatan, atau 25 persen, jika dibandingkan operasi tahun 2022 sebanyak 29.215, baik melalui media cetak, elektronik, medsos, spanduk dan leaflet," terangnya.
Sementara kegiatan preventif meningkat 31.272 dari tahun 2022 yakni 28.522, kegiatan tindakan refresif atau penegakan hukum (gakkum) cenderung menurun.
“Dari hasil anev menunjukkan, bahwa kehadiran petugas kepolisian di lapangan dan sekedar imbauan, dinilai tidak cukup berarti dalam upaya mencegah terjadinya laka lantas dengan korban fatalitas. Sebab, yang paling menentukan adalah perilaku pengguna jalan itu sendiri,” ucap Made Agus.