Disdik : 1.300 guru di Sulbar dikerahkan intervensi anak tidak sekolah
Mamuju (ANTARA) - Sebanyak 1.300 guru di Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) dikerahkan untuk melakukan intervensi dalam penanganan anak tidak sekolah (ATS) agar mereka kembali bersekolah.
"Sebanyak 1.300 guru tingkat SMA kita kerahkan untuk mencari dan melakukan intervensi dalam penanganan ATS agar kembali bersekolah," kata Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulbar, Mithhar, di Mamuju, Sabtu.
Ia mengatakan, ATS merupakan salah satu masalah pembangunan di Sulbar selain stunting, pernikahan dini dan kemiskinan ekstrem. "ATS juga merupakan salah satu keprihatinan pembangunan, karena menyangkut masa depan generasi muda bangsa," katanya.
Menurut dia, selain mengerahkan para guru, guna mengatasi ATS pihaknya juga bekerja sama dengan sejumlah pihak yang bergerak di dunia pendidikan.
"Pemprov Sulbar akan terus mencari dan mendata ATS di seluruh titik di wilayah Sulbar untuk dilakukan penanganan agar mereka dapat kembali bersekolah," katanya.
Menurut dia, data awal menunjukkan ada sebanyak 48.000 ATS di Sulbar, di mana 20.000 di antaranya telah ditemukan dan sebanyak 5.000 telah dikembalikan ke sekolah.
Ia juga berharap dukungan masyarakat dalam menyelesaikan masalah ATS dengan melaporkan kepada pemerintah apabila mendapati anak yang tidak sekolah agar dapat segera tertangani.
"Sebanyak 1.300 guru tingkat SMA kita kerahkan untuk mencari dan melakukan intervensi dalam penanganan ATS agar kembali bersekolah," kata Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulbar, Mithhar, di Mamuju, Sabtu.
Ia mengatakan, ATS merupakan salah satu masalah pembangunan di Sulbar selain stunting, pernikahan dini dan kemiskinan ekstrem. "ATS juga merupakan salah satu keprihatinan pembangunan, karena menyangkut masa depan generasi muda bangsa," katanya.
Menurut dia, selain mengerahkan para guru, guna mengatasi ATS pihaknya juga bekerja sama dengan sejumlah pihak yang bergerak di dunia pendidikan.
"Pemprov Sulbar akan terus mencari dan mendata ATS di seluruh titik di wilayah Sulbar untuk dilakukan penanganan agar mereka dapat kembali bersekolah," katanya.
Menurut dia, data awal menunjukkan ada sebanyak 48.000 ATS di Sulbar, di mana 20.000 di antaranya telah ditemukan dan sebanyak 5.000 telah dikembalikan ke sekolah.
Ia juga berharap dukungan masyarakat dalam menyelesaikan masalah ATS dengan melaporkan kepada pemerintah apabila mendapati anak yang tidak sekolah agar dapat segera tertangani.