Makassar (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Selatan mencatat pemilih perempuan lebih mendominasi atau lebih banyak dibandingkan pemilih laki-laki pada Pemilu 2024 di Sulawesi Selatan.
Ketua KPU Sulsel Hasbullah di Makassar, Rabu menyebut bahwa Sulsel menjadi salah satu daerah dengan pemilih perempuan terbanyak di Indonesia.
Tercatat, Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Sulsel sebanyak 6.667.582 orang dengan total pemilih perempuan sebanyak 3.425.956 orang, sedangkan pemilih laki-laki lebih sedikit yakni 3.244.626 orang.
"Artinya ada selisih hampir 200 ribu pemilih antara laki laki dan perempuan, jadi kita berharap partisipasi perempuan jauh lebih besar," ujarnya.
Hisbullah juga mengisahkan pengalamannya saat melakukan Bimbingan Teknis (Bimtek) KPPS (Kelompok Petugas Pemungutan Suara) di sejumlah kabupaten yang didominasi perempuan, khususnya pada setiap kecamatan.
Salah satunya di Kabupaten Soppeng, Hisbullah mendapati lebih banyak perempuan yang menjadi petugas KPPS dibanding laki-laki. Bahkan, secara akumulasi perempuan mendominasi hingga 90 persen di dua desa.
Begitu pula di Kabupaten Bone, lanjut Hisbullah, telah terbukti dari data yang telah ditarik (dikumpulkan) dari KPU Bone, bahwa pemilih maupun petugas KPPS perempuan lebih banyak didapati di kampung-kampung.
"Makanya partisipasi aktif perempuan dalam pemilu ini saya sangat apresiasi untuk penyelenggaraan kita, itu luar biasa dan mudah-mudahan ini menandakan kondisi positif yang baik untuk keikutsertaan perempuan dalam ruang politik kita," urainya berharap.
Pengamat Politik Universitas Hasanuddin Dr Hasrullah menyambut gembira data pemilih Pemilu 2024 yang kebanyakan adalah perempuan.
"Data itu menggembirakan buat kita sebagai orang Sulsel. Selama ini perempuan sifatnya dominan di daerah yang sangat domestik dan itu sudah beralih keluar," ujarnya.
Perempuan kerap dicap tidak hanya sebagai "penjaga rumah" tetapi dia menjadi pemeran utama dalam "mendirikan rumah" sehingga selama ini mereka hanya sebagai seorang ibu dan jarang keluar sebagai wanita yang paham tentang politik.
Salah satu cara untuk mendewasakan perempuan dalam hal politik, ungkap Hasrullah, ialah dengan menjadi petugas pemilu di tingkat desa, kecamatan hingga tingkat provinsi.
"Itu berarti pendidikan politik jalan, jadi pendidikan politik tidak hanya melalui sekolah, tetapi melalui peristiwa politik saat ini, itu mendewasakan pemikiran dan ada kemungkinan yang dulunya tidak mau ikut jadi politisi, kini malah jadi politisi," urai dia.
Kemudian ini berarti peran perempuan di era Pemilu 2024 khususnya Sulsel menjadi hal positif, karena perempuan tidak lagi hanya mengurusi masalah domestik.
Selanjutnya secara politik, perempuan yang masuk ke ruang-ruang publik memiliki kehati-hatian yang cukup tinggi. Ini menjadi bagian dari jati diri perempuan terhadap kontrol diri.
Berita Terkait
Kementerian PPPA: Telah ada UPTD PPA di 34 provinsi di Indonesia
Jumat, 3 Mei 2024 22:37 Wib
Koalisi Perempuan Sulsel dan DPP IMMIM kolaborasi tekan perkawinan anak
Rabu, 1 Mei 2024 11:46 Wib
Desi Ratnasari memilih kantor DPRD Sulsel lakukan penelitian doktor
Rabu, 24 April 2024 0:41 Wib
Pj Sekprov Sulsel ajak organisasi perempuan bersinergi bangun Sulsel
Senin, 1 April 2024 2:14 Wib
Shelter Pattingalloang menjadi percontohan penanganan kasus kekerasan
Sabtu, 30 Maret 2024 17:46 Wib
Pemkab Gowa melibatkan anak dan perempuan dalam rencanakan pembangunan
Kamis, 21 Maret 2024 2:33 Wib
Kaukus Perempuan DPRD Sulsel mengajukan ranperda kesehatan ibu anak
Rabu, 20 Maret 2024 3:39 Wib
KAPSS mendorong Polres Gowa tangani kasus pemerkosaan secara profesional
Selasa, 5 Maret 2024 17:26 Wib