Penjabat Gubernur Sulbar shalat Idul Adha bersama Forkopimda di Mamuju
Mamuju (ANTARA) - Penjabat Gubernur Sulawesi Barat Bahtiar Baharuddin bersama seluruh unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) setempat melaksanakan shalat Idul Adha di Anjungan Pantai Manakarra Kabupaten Mamuju.
"Ini pertama kalinya shalat Idul Adha dilaksanakan bersama Pemprov Sulbar, forkopimda dan Pemkab Mamuju serta masyarakat," kata Bahtiar, dalam sambutannya pada pelaksanaan Salat Idul Adha di Anjungan Pantai Manakarra Mamuju, Senin.
Kebersamaan dengan forkopimda, Pemkab Mamuju dan masyarakat dalam melaksanakan Idul Adha tersebut kata Bahtiar, sebagai wujud harmoni persatuan Sulbar.
"Ini wujud nyata makna Idul Adha penuh kebersamaan, saling memaafkan dan memperkuat ukhuwah Islamiah dan persatuan kesatuan aparat dan masyarakat Sulbar," ujar Bahtiar.
Pada momentum Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah atau 2024 Masehi itu, Penjabat Gubernur mengajak seluruh masyarakat di Sulbar untuk ikut berkurban
Kurban, menurut Bahtiar, bukan hanya menyembelih hewan, namun berkurban perasaan juga salah satunya.
"Artinya, sesama manusia harus saling memaafkan. Jadi pada momentum Hari Raya Idul Adha ini mari kita semua untuk saling memaafkan," ujar Bahtiar.
Penjabat Gubernur juga mengajak seluruh masyarakat, khususnya umat Islam di Sulbar agar merayakan Idul Adha dengan penuh hikmat atau suka cita.
Pada pelaksanaan shalat Idul Adha tersebut, bertindak sebagai khatib, yaitu Jurairi Tahir, Ketua Tim Penyelenggara Haji dan Umrah Kanwil Kementerian Agama Sulbar dengan materi khutbah Makna Kepatuhan.
Dalam khutbahnya, Jurairi Tahir mengajak seluruh umat Islam, baik yang sudah berstatus haji, sedang melaksanakan ibadah haji dan akan berhaji untuk melepaskan diri dari tiga hal, yakni tidak terbiasa berkata yang menyakiti orang lain.
Kemudian, tidak bangga dengan prilaku sombong serta senantiasa tidak berdebat pada hal-hal yang tidak bermanfaat.
Khatib juga mengajak seluruh umat Islam, untuk bercermin pada peristiwa agung Idul Adha, dimana dua hamba Allah yang saleh dan dibanggakan Tuhan, rela berkorban karena kepatuhannya, yakni Nabi Ibrahim dan putranya Nabi Ismail.
Nabi Ibrahim kata Jurairi Tahir menjadi sosok yang menggambarkan kepatuhan tanpa syarat, sementara Nabi Ismail memberikan teladan terhadap kesabarannya, juga tanpa syarat.
"Sosok Siti Hajar, istri Nabi Ibrahim juga menunjukkan keikhlasannya pada skenario ibadah kurban, yang rela mengorbankan anak semata wayangnya untuk disembelih sebagai bentuk ketaatan kepada Allah, sekalipun pada ujung cerita digantikan dengan seekor domba," terangnya.
Khatib mengajak seluruh umat Islam, khususnya yang ada di Sulbar untuk dapat meneladani kisah pengorbanan Nabi Ibrahim dalam kehidupan sehari-hari.
Usaha pelaksanaan shalat Idul Adha, Penjabat Gubernur Sulbar kemudian menyerahkan secara simbolis bantuan hewan kurban, masing-masing satu ekor sapi kepada para kepala forkopimda di daerah itu.
Pada pelaksanaan hari raya Idul Adha 1425 Hijriah di Sulbar, sebanyak 514 ekor sapi dan 39 ekor kambing akan didistribusikan kepada masyarakat di Kabupaten Mamuju.
Hewan-hewan kurban tersebut merupakan bantuan dari berbagai pihak, diantaranya Pemprov Sulbar sebanyak 15 ekor sapi, Pemkab Mamuju sebanyak 33 ekor sapi, Kanwil Kemenag Sulbar 15 ekor sapi dan Baznas Provinsi Sulbar sebanyak sembilan ekor sapi.
"Ini pertama kalinya shalat Idul Adha dilaksanakan bersama Pemprov Sulbar, forkopimda dan Pemkab Mamuju serta masyarakat," kata Bahtiar, dalam sambutannya pada pelaksanaan Salat Idul Adha di Anjungan Pantai Manakarra Mamuju, Senin.
Kebersamaan dengan forkopimda, Pemkab Mamuju dan masyarakat dalam melaksanakan Idul Adha tersebut kata Bahtiar, sebagai wujud harmoni persatuan Sulbar.
"Ini wujud nyata makna Idul Adha penuh kebersamaan, saling memaafkan dan memperkuat ukhuwah Islamiah dan persatuan kesatuan aparat dan masyarakat Sulbar," ujar Bahtiar.
Pada momentum Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah atau 2024 Masehi itu, Penjabat Gubernur mengajak seluruh masyarakat di Sulbar untuk ikut berkurban
Kurban, menurut Bahtiar, bukan hanya menyembelih hewan, namun berkurban perasaan juga salah satunya.
"Artinya, sesama manusia harus saling memaafkan. Jadi pada momentum Hari Raya Idul Adha ini mari kita semua untuk saling memaafkan," ujar Bahtiar.
Penjabat Gubernur juga mengajak seluruh masyarakat, khususnya umat Islam di Sulbar agar merayakan Idul Adha dengan penuh hikmat atau suka cita.
Pada pelaksanaan shalat Idul Adha tersebut, bertindak sebagai khatib, yaitu Jurairi Tahir, Ketua Tim Penyelenggara Haji dan Umrah Kanwil Kementerian Agama Sulbar dengan materi khutbah Makna Kepatuhan.
Dalam khutbahnya, Jurairi Tahir mengajak seluruh umat Islam, baik yang sudah berstatus haji, sedang melaksanakan ibadah haji dan akan berhaji untuk melepaskan diri dari tiga hal, yakni tidak terbiasa berkata yang menyakiti orang lain.
Kemudian, tidak bangga dengan prilaku sombong serta senantiasa tidak berdebat pada hal-hal yang tidak bermanfaat.
Khatib juga mengajak seluruh umat Islam, untuk bercermin pada peristiwa agung Idul Adha, dimana dua hamba Allah yang saleh dan dibanggakan Tuhan, rela berkorban karena kepatuhannya, yakni Nabi Ibrahim dan putranya Nabi Ismail.
Nabi Ibrahim kata Jurairi Tahir menjadi sosok yang menggambarkan kepatuhan tanpa syarat, sementara Nabi Ismail memberikan teladan terhadap kesabarannya, juga tanpa syarat.
"Sosok Siti Hajar, istri Nabi Ibrahim juga menunjukkan keikhlasannya pada skenario ibadah kurban, yang rela mengorbankan anak semata wayangnya untuk disembelih sebagai bentuk ketaatan kepada Allah, sekalipun pada ujung cerita digantikan dengan seekor domba," terangnya.
Khatib mengajak seluruh umat Islam, khususnya yang ada di Sulbar untuk dapat meneladani kisah pengorbanan Nabi Ibrahim dalam kehidupan sehari-hari.
Usaha pelaksanaan shalat Idul Adha, Penjabat Gubernur Sulbar kemudian menyerahkan secara simbolis bantuan hewan kurban, masing-masing satu ekor sapi kepada para kepala forkopimda di daerah itu.
Pada pelaksanaan hari raya Idul Adha 1425 Hijriah di Sulbar, sebanyak 514 ekor sapi dan 39 ekor kambing akan didistribusikan kepada masyarakat di Kabupaten Mamuju.
Hewan-hewan kurban tersebut merupakan bantuan dari berbagai pihak, diantaranya Pemprov Sulbar sebanyak 15 ekor sapi, Pemkab Mamuju sebanyak 33 ekor sapi, Kanwil Kemenag Sulbar 15 ekor sapi dan Baznas Provinsi Sulbar sebanyak sembilan ekor sapi.