Gaza (ANTARA) - Lebih dari 10 orang tewas dalam serangan Israel terhadap kamp pengungsi sementara di salah satu sekolah di Kota Gaza, kata perwakilan Pertahanan Sipil Palestina di Gaza, Mahmoud Basal, pada Kamis (1/8).
"Pembantaian yang dilakukan pasukan keamanan Israel kembali terjadi hari ini. Beberapa waktu lalu, salah satu sekolah di daerah Shejaiya, tempat tinggal banyak keluarga, diserang... saat ini, 10 jasad telah dibawa ke rumah sakit," kata Basal kepada wartawan.
Menurut dia, puluhan orang masih tertimbun reruntuhan.
Serangan udara itu dipicu informasi intelijen yang mengindikasikan bahwa kelompok perjuangan Palestina, Hamas, menggunakan kompleks sekolah tersebut untuk merencanakan serangan terhadap Israel, kata tentara Israel (IDF).
"Berdasarkan intelijen IDF dan ISA (badan keamanan Israel), IAF (pasukan udara Israel) menyerang ekstremis yang beroperasi di dalam kompleks Sekolah Dalal di wilayah Shejaiya di Kota Gaza. Kompleks itu digunakan Hamas sebagai tempat persembunyian komandan dan operator sekaligus merencanakan serangan teror," ucap IDF.
"Sejumlah langkah telah diambil" sebelum terjadi serangan guna meminimalkan jumlah korban sipil, menurut IDF melalui akun Telegram.
Sebelumnya pada 7 Oktober 2023, Israel menghadapi serangan roket yang belum pernah terjadi sebelumnya dari Jalur Gaza.
Pada saat itu, petempur Hamas menyusup ke daerah-daerah perbatasan, menembaki militer dan warga sipil serta menyandera lebih dari 200 orang. Menurut otoritas, sekitar 1.200 orang tewas selama serangan terjadi.
IDF lantas melakukan balasan dengan meluncurkan Operasi Pedang Besi di Jalur Gaza yang meliputi serangan terhadap target warga sipil.
Israel juga menginstruksikan pengepungan total terhadap wilayah kantong tersebut dan memutus akses pasokan air, listrik, bahan bakar, makanan serta obat-obatan.
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, jumlah korban tewas akibat serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober telah menembus 39.400 orang, dengan lebih dari 91.100 orang lainnya terluka.
Sumber: Sputnik
Berita Terkait
Trump mengancam Hamas agar bebaskan sandera paling lambat 20 Januari
Selasa, 3 Desember 2024 10:49 Wib
Fatah dan Hamas tinjau usulan Mesir membuka kembali lintasan perbatasan Rafah
Senin, 2 Desember 2024 13:35 Wib
Kelompok Palestina berduka atas gugurnya pemimpin Hamas Yahya Sinwar
Sabtu, 19 Oktober 2024 8:52 Wib
Presiden Mesir dan Menlu Iran membahas situasi Timur Tengah
Jumat, 18 Oktober 2024 0:59 Wib
Presiden Iran: Serangan rudal ke Israel atas dasar 'hak pembelaan diri yang sah"
Rabu, 2 Oktober 2024 9:12 Wib
Hamas mulai proses pemilihan pemimpin politik baru pengganti Ismail Haniyeh
Minggu, 4 Agustus 2024 16:51 Wib
Inggris kerahkan pasukan tambahan ke Timur Tengah menyusul ketegangan yang memanas
Minggu, 4 Agustus 2024 10:18 Wib
Hamas: Haniyeh kemungkinan dibunuh di tempat menginap oleh roket atau proyektil
Sabtu, 3 Agustus 2024 12:39 Wib