Makassar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) dan USAID berkolaborasi meningkatkan akses layanan air minum dan sanitasi aman di kabupaten/kota dampingan melalui Program USAID IUWASH Pasar.
"Program ini untuk menumbuhkan dan memperkuat pasar lokal terhadap layanan produk air minum serta sanitasi terutama di wilayah perkotaan dalam rangka meningkatkan akses layanan air minum dan sanitasi aman di Sulsel," ujar Penjabat Sekdaprov Sulsel Andi Darmawan Bintang, dalam keterangannya di Makassar, Jumat.
Ia mengatakan program USAID IUWASH Pasar adalah program kemitraan antara USAID dengan Pemerintah Indonesia hingga lima tahun ke depan
"Dukungan program USAID IUWASH Pasar untuk mengembangkan intervensi pasar yang diperluas melalui kolaborasi swasta dengan pemerintah dalam rangka mendukung sektor usaha air minum dan sanitasi untuk memenuhi permintaan konsumen khususnya rumah tangga yang rentan di wilayah perkotaan," katanya.
Saat ini, kata Andi Darmawan, agenda pembangunan untuk sektor air minum dan sanitasi menuju pada layanan akses aman. Sehingga untuk penyediaan air minum aman yaitu melalui penyediaan akses layak yang tersedia setiap saat, berada di dalam atau halaman rumah, serta kualitas air minum memenuhi persyaratan kesehatan.
Sedangkan untuk penyediaan layanan sanitasi aman, yakni dengan memastikan setiap rumah tangga memiliki dan menggunakan fasilitas sanitasi sendiri, dengan bangunan atas adalah kloset leher angsa serta bangunan bawah harus tersambung dengan tangki septik yang disedot 3 tahun sekali kemudian diolah di Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) atau terhubung dengan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat.
Pemerintah, lanjut dia, telah menerjemahkan target air minum aman pada Rencana Teknokratik Peta Jalan Induk Air Minum Aman Indonesia yaitu rumah tangga dengan akses air minum aman dengan target sebesar 40 persen pada tahun 2030 di Sulawesi Selatan.
"Selain itu, target pembangunan sanitasi aman pada Rencana Teknokratik Peta Jalan Sanitasi Aman Indonesia yaitu rumah tangga dengan akses sanitasi aman mencapai 15 persen pada tahun 2030 di Sulawesi Selatan," ujarnya.
Andi Darmawan menjelaskan, hingga tahun 2023 capaian akses air minum perpipaan di Sulawesi Selatan mencapai 556.767 rumah tangga atau 25,6 persen, sedangkan capaian akses air minum aman sebanyak 451.228 rumah tangga atau 22,7 persen dari total seluruh rumah tangga di Sulawesi Selatan.
Untuk sektor sanitasi, lanjutnya, berdasarkan data Susenas pada tahun 2023, rumah tangga dengan akses sanitasi aman di Sulawesi Selatan sebesar 12,8 persen sehingga masih terdapat gap capaian sanitasi aman sebesar 2,17 persen yang harus dicapai hingga tahun 2030.
Ia menyebutkan, berdasarkan arahan Roadmap Sanitasi Aman Provinsi Sulawesi Selatan hingga tahun 2030 ditargetkan rumah tangga dengan akses sanitasi aman di Kota Parepare mencapai 15 persen, Kabupaten Wajo mencapai 7 persen, dan Kabupaten Sidrap mencapai 9,5 persen.
Intervensi program USAID IUWASH Pasar diharapkan dapat mendorong peningkatan rumah tangga dengan akses sanitasi aman berbasis pasar di tiga kabupaten/kota tersebut melalui penyediaan layanan bagi rumah tangga yang membutuhkan.
"Beberapa isu atau persoalan yang masih dihadapi di Sulawesi Selatan antara lain belum memadainya kualitas dan kapasitas infrastruktur air minum dan sanitasi, belum optimalnya kinerja dan kapasitas lembaga pengelola, terbatasnya pendanaan, serta masih rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat terkait pengelolaan air minum dan sanitasi aman," ujarnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemprov Sulsel-USAID tingkatkan akses layanan air minum dan sanitasi