Ia mengaku tidak mengetahui bila ibu, ayah, dan keluarga lainnya, ikut menyambut kepulangannya dari Paris, Prancis, karena mereka sebelumnya berada di Pontianak, Kalimantan Barat.
"Ya saya senang dan kaget juga, soalnya baru tahu ada keluarga juga ikut menyambut di bandara," kata Veddriq.
Selain kaget sekaligus senang, dia yang sempat diwawancarai media, menyatakan medali emas Olimpiade Paris sangat berkesan karena persiapan sudah dilakukan sejak empat tahun lalu.
"Ya kalau persiapan sudah cukup lama, karena pemusatan latihan nasional (pelatnas) 'kan ada empat tahun kurang lebih untuk persiapan Olimpiade ini," kata atlet kelahiran Pontianak, 27 tahun silam itu.
Veddriq mengungkapkan, pertandingan selama kualifikasi babak penyisihan unggulan, eliminasi, hingga final sangat berkesan baginya.
Itu karena semuanya berlangsung ketat sehingga sangat menguras tenaga dan pikiran untuk fokus.
Dia berterima kasih kepada masyarakat Indonesia yang sudah mendoakan dan mendukung perjuangannya dalam Olimpiade.
Veddriq dan atlet angkat besi peraih emas, Rizki Juniansyah, tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, bersama dengan sejumlah rekan peserta Olimpiade lainnya, yaitu atlet panjat tebing Desak Made Rita Kusuma Dewi, Rajiah Sallsabillah, dan Rahmad Adi Mulyono, serta atlet angkat besi Nurul Akmal.
Para atlet juga didampingi oleh Chef de Mission (CdM) Kontingen Indonesia untuk Olimpiade Paris 2024, Anindya Bakrie.
Mereka disambut oleh Menpora Dito Ariotedjo dan Anggota Komite Olimpiade Internasional (IOC Member) Erick Thohir.
Rizki dan Veddriq mewakili Indonesia pada upacara penutupan Olimpiade Paris 2024, Senin dini hari WIB lalu.
Rizki Juniansyah yang menjadi atlet angkat besi pertama Indonesia yang memenangkan medali emas Olimpiade, ditunjuk sebagai pembawa bendera dalam defile upacara penutupan.
Veddriq juga ikut dalam kontingen Merah Putih berjumlah 15 orang, termasuk dua perwakilan CdM Arkan Lukman dan Zaenal Asikin, Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia (PB FPTI) Yenny Wahid, pelatih panjat tebing Triyanto Budi Santosa, pelatih angkat besi Triyatno, serta rekan-rekan sesama atlet Nurul Akmal, Rahmad Adi Mulyono, Desak Made Rita Kusuma Dewi dan Rajiah Sallsabillah.