KPU Makassar tetapkan nomor urut paslon Pilkada 2024
Makassar (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Makassar Sulawesi Selatan menetapkan nomor urut empat pasangan calon (paslo) peserta Pilkada 2024 dalam rapat pleno terbuka di salah satu hotel di Makassar, Senin.
"Menetapkan pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Munafri Arifuddin-Aliyah Mustikan nomor urut satu," kata Ketua KPU Makassar Yasir Arafat saat membacakan hasil penarikan nomor urut paslon.
Selanjutnya, pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Andi Seto Asapa-Rezki Rezki Mulfiati Lutfi nomor urut dua.
Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Indira Jusuf Ismail - Ilham Ari Fauzi nomor urut tiga.
Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Muhammad Amri Arsyid - Abd Rahman Bando nomor urut empat.
Setelah pencabutan dan penetapan nomor urut empat paslon tersebut akan dilanjutkan dengan tahapan kampanye, dan diharapkan dapat berjalan sesuai dengan harapan bersama serta berlangsung damai.
"Kami berharap kampanye nanti tumpah ide, gagasan, bukan cacian dan makian. Mari kita menjaga kondisifitas hari ini agar Pilkada Makassar berjalan lancar dan tertib," ujarnya.
Partai pengusul paslon nomor urut satu Munafri-Aliyah (Mulia) yakni Partai Golkar, Demokrat, Perindo, Hanura, PKN, PBB dan partai Ummat.
Paslon nomor urut dua Seto-Rezki (Sehati) didukung Partai Gerindra, NasDem, PAN, dan PSI.
Untuk paslon nomor urut tiga Indira-Ilham (INIMi) diusung PDI-P, PKB dan PPP.
Sedangkan paslon nomor urut empat Amri-Rahman diusung PKS.
Sebelumnya, proses pengundian nomor urut yang dimulai dengan pengambilan bola-bola sebanyak 11 nomor di dalam toples. Selanjutnya siapa saja yang mengambil nomor terkecil maka pertama yang mengambil nomor urut.
Kegiatan tersebut juga dirangkaikan dengan deklarasi kampanye damai ditandai dengan penandatanganan di atas spanduk oleh semua paslon maupun partai politik.
Dari pantauan, pengundian nomor urut berlangsung pukul 15.00 Wita dan berakhir pukul 17.45 Wita. Saat acara berlangsung, para penari tiba-tiba disawer oleh tim pasangan calon, hingga uang pecahan Rp50 ribu dan Rp100 ribu berhamburan di lantai disaksikan Bawaslu Makassar.
Acara tersebut juga terlihat riuh dengan yel-yel pendukung empat paslon bahkan saling mengeraskan suara satu sama lain membuat suasana berlangsung tidak terlalu kondusif.
"Menetapkan pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Munafri Arifuddin-Aliyah Mustikan nomor urut satu," kata Ketua KPU Makassar Yasir Arafat saat membacakan hasil penarikan nomor urut paslon.
Selanjutnya, pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Andi Seto Asapa-Rezki Rezki Mulfiati Lutfi nomor urut dua.
Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Indira Jusuf Ismail - Ilham Ari Fauzi nomor urut tiga.
Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Muhammad Amri Arsyid - Abd Rahman Bando nomor urut empat.
Setelah pencabutan dan penetapan nomor urut empat paslon tersebut akan dilanjutkan dengan tahapan kampanye, dan diharapkan dapat berjalan sesuai dengan harapan bersama serta berlangsung damai.
"Kami berharap kampanye nanti tumpah ide, gagasan, bukan cacian dan makian. Mari kita menjaga kondisifitas hari ini agar Pilkada Makassar berjalan lancar dan tertib," ujarnya.
Partai pengusul paslon nomor urut satu Munafri-Aliyah (Mulia) yakni Partai Golkar, Demokrat, Perindo, Hanura, PKN, PBB dan partai Ummat.
Paslon nomor urut dua Seto-Rezki (Sehati) didukung Partai Gerindra, NasDem, PAN, dan PSI.
Untuk paslon nomor urut tiga Indira-Ilham (INIMi) diusung PDI-P, PKB dan PPP.
Sedangkan paslon nomor urut empat Amri-Rahman diusung PKS.
Sebelumnya, proses pengundian nomor urut yang dimulai dengan pengambilan bola-bola sebanyak 11 nomor di dalam toples. Selanjutnya siapa saja yang mengambil nomor terkecil maka pertama yang mengambil nomor urut.
Kegiatan tersebut juga dirangkaikan dengan deklarasi kampanye damai ditandai dengan penandatanganan di atas spanduk oleh semua paslon maupun partai politik.
Dari pantauan, pengundian nomor urut berlangsung pukul 15.00 Wita dan berakhir pukul 17.45 Wita. Saat acara berlangsung, para penari tiba-tiba disawer oleh tim pasangan calon, hingga uang pecahan Rp50 ribu dan Rp100 ribu berhamburan di lantai disaksikan Bawaslu Makassar.
Acara tersebut juga terlihat riuh dengan yel-yel pendukung empat paslon bahkan saling mengeraskan suara satu sama lain membuat suasana berlangsung tidak terlalu kondusif.