Mamuju (ANTARA) - Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) memperkuat silaturahmi dan dialog untuk memperkuat toleransi serta kerukunan.
"Kami menggelar silaturahmi dan dialog antar umat beragama dan budaya dengan tema merajut kebersamaan sarana meningkatkan pemahaman keberagaman dan toleransi," kata Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulbar, Adnan Nota, di Mamuju, Selasa.
Ia mengatakan, acara silaturahmi dan dialog antar agama dan budaya tersebut dihadiri tokoh agama di daerah itu dan semuanya tampak antusias dan berkomitmen untuk terus membangun kerukunan antar umat beragama.
Menurut dia, silaturahmi dan dialog merupakan kegiatan yang sangat penting untuk memperkuat toleransi serta kerukunan di tengah masyarakat yang beragam, karena Indonesia sebagai bangsa besar dianugerahi oleh keberagaman suku, budaya, dan agama dan menjadi kekayaan yang harus dijaga dengan baik melalui upaya dialog yang berkesinambungan.
Ia menyampaikan, Indonesia adalah bangsa yang besar, dan sudah ditakdirkan berbeda-beda, keberagaman ini bukan hanya soal perbedaan keyakinan, tetapi juga hak asasi setiap manusia.
"Sehingga kebebasan beragama kepada setiap individu untuk menjalankan keyakinan mesti diberikan, agar toleransi dan kerukunan beragama tetap terwujud di bangsa ini," katanya.
Ia mengatakan, silaturahmi dan dialog merupakan hal penting dan kokoh karena dapat menjalin hubungan antara individu dan komunitas agar dapat terjaga dengan baik, menciptakan suasana damai dan toleransi yang melekat dalam kehidupan sehari-hari.
Ia berharap, pihaknya dapat melaksanakan perkemahan kerukunan yang melibatkan berbagai agama karena semua agama akan memberikan dukungan karena pasti mereka menjunjung tinggi keadilan dan kemanusiaan, yang merupakan esensi dari ajaran agama.
Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat dan tokoh agama untuk tidak pernah ragu melakukan dialog secara terus menerus sebagai jalan terbaik untuk memahami perbedaan dan mengatasi berbagai permasalahan sosial yang ada di masyarakat.
"Jangan pernah khawatir untuk terus berdialog karena membawa manfaat bagi orang lain dan harus harus didorong lebih produktif lagi, dengan membicarakan isu-isu penting tentang keselamatan dan kesejahteraan umat beragama," katanya.
Ia juga berharap, kerukunan dan kebersamaan harus selalu dijaga dan diperkuat, khususnya di tengah tantangan sosial yang semakin kompleks dengan membangun kesadaran kolektif mengenai pentingnya menjaga harmoni dan toleransi di masyarakat.