Debat kandidat Pilgub Sulsel diwarnai ketegangan antarpendukung paslon
Makassar (ANTARA) - Pelaksanaan debat kandidat pertama dua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan bertema "Peningkatan Kesejahteraan dan Pelayanan Publik yang Aksesibel dan Responsif di Makassar, Senin malam, berlangsung tegang hingga nyaris bentrok antarpendukung.
Peristiwa yang terjadi di halaman Hotel Four Poin by Sheraton Makassar, itu bermula saat pasangan nomor urut 1 Mohammad Ramdhan Pomanto-Ashar Arsyad dengan tagline DIA tiba di lokasi debat, tetapi disambut sorakan massa pendukung paslon nomor urut 2 Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi dengan tagline Andalan Hati, yang sedari awal memadati halaman hotel tersebut.
Hal ini pun memicu ketegangan antarpendukung hingga sempat terjadi adu mulut hingga nyaris adu fisik. Beruntung, aparat kepolisian segera bertindak cepat dengan mengamankan situasi agar tidak memanas, meski sempat terjadi lempar botol plastik.
Ketegangan kembali terjadi saat pendukung paslon nomor urut satu berusaha masuk ke dalam hotel arena debat saat mengantar jagoannya, namun dihalau petugas pengamanan karena tidak memiliki ID khusus.
Hal ini memicu massa pendukung paslon nomor urut dua memprotes agar mereka tidak diikutkan masuk sehingga terjadi adu mulut dan saling teriak hingga suasana kembali tegang. Aparat kepolisian berusaha meredam ketegangan itu meski sempat terjadi insiden saling dorong dan adu fisik.
Menanggapi hal tersebut, Ketua KPU Sulsel Hasbullah membenarkan kejadian tersebut. Berkaitan keributan antarpendukung di halaman hotel, pihaknya akan mengkoordinasikan bersama pihak kepolisian bagaimana mengurai dan bersepakat kembali dengan tim paslon agar kejadian debat berikutnya tidak berulang.
"Kita nanti menyampaikan ke paslon tim untuk selanjutnya mereka tidak ada ngotot-ngototan di lapangan. Nanti kita membatasi ruang area masuk tempat kegiatan. Hari ini kita lepas, siapa pun mau hadir sepanjang di area batas tertentu, 100 bisa masuk. Di luar berapa pun mau silahkan, itu hasil kesepakatan," katanya.
Dengan kondisi seperti yang terjadi tadi, kata dia, pihaknya akan mengevaluasi bersama aparat kepolisian dan tim paslon untuk membicarakan kembali. Sebab, sudah ada disiapkan nonton secara langsung di posko induk masing-masing dan tidak ada nonton bareng di lokasi hotel, sehingga tidak dipasangkan layar.
Sementara itu, calon gubernur Sulsel Moh Ramdhan Pomanto saat ditanya wartawan usai debat menuturkan sempat kena lemparan botol, namun ia tidak mau memperpanjang. Soal banyaknya massa dari paslon nomor dua yang hadir, kata dia, itu melanggar aturan yang sudah disepakati sebelumnya dengan tim paslon.
"Kita sudah bikin kesepakatan jangan ada bawa massa, kalau bawa massa aii (kami bisa). Saya larang massa datang, gara-gara begitu, dilempar kita, datang semua anak-anak (tim pendukung). Saya takut kalau mereka dianggap disuruh, itu bahaya. Tapi, alhamdulilah sudah berlangsung aman. Lain kali kita komitmen, kita juga tidak kalah kalau massa," paparnya menegaskan.
Di tempat yang sama, Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Didik Supranoto saat ditanya wartawan soal kejadian itu malah berdalih tidak ada insiden yang berarti. Namun pada intinya, semua sudah selesai dan debat kandidat pertama berjalan lancar.
"Tadi rekan-rekan lihat itu biasalah untuk mereka melakukan orasi karena datangnya bersamaan, ada juga sudah di sini cuman belum masuk, dan satunya mau masuk. Tapi, pada intinya mereka hanya menunjukkan eksistensinya bahwa mereka itu datang untuk menyampaikan orasinya, dan tidak ada sesuatu yang berarti," katanya berkilah.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Debat kandidat Pilgub Sulsel diwarnai ketegangan antarpendukung
Peristiwa yang terjadi di halaman Hotel Four Poin by Sheraton Makassar, itu bermula saat pasangan nomor urut 1 Mohammad Ramdhan Pomanto-Ashar Arsyad dengan tagline DIA tiba di lokasi debat, tetapi disambut sorakan massa pendukung paslon nomor urut 2 Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi dengan tagline Andalan Hati, yang sedari awal memadati halaman hotel tersebut.
Hal ini pun memicu ketegangan antarpendukung hingga sempat terjadi adu mulut hingga nyaris adu fisik. Beruntung, aparat kepolisian segera bertindak cepat dengan mengamankan situasi agar tidak memanas, meski sempat terjadi lempar botol plastik.
Ketegangan kembali terjadi saat pendukung paslon nomor urut satu berusaha masuk ke dalam hotel arena debat saat mengantar jagoannya, namun dihalau petugas pengamanan karena tidak memiliki ID khusus.
Hal ini memicu massa pendukung paslon nomor urut dua memprotes agar mereka tidak diikutkan masuk sehingga terjadi adu mulut dan saling teriak hingga suasana kembali tegang. Aparat kepolisian berusaha meredam ketegangan itu meski sempat terjadi insiden saling dorong dan adu fisik.
Menanggapi hal tersebut, Ketua KPU Sulsel Hasbullah membenarkan kejadian tersebut. Berkaitan keributan antarpendukung di halaman hotel, pihaknya akan mengkoordinasikan bersama pihak kepolisian bagaimana mengurai dan bersepakat kembali dengan tim paslon agar kejadian debat berikutnya tidak berulang.
"Kita nanti menyampaikan ke paslon tim untuk selanjutnya mereka tidak ada ngotot-ngototan di lapangan. Nanti kita membatasi ruang area masuk tempat kegiatan. Hari ini kita lepas, siapa pun mau hadir sepanjang di area batas tertentu, 100 bisa masuk. Di luar berapa pun mau silahkan, itu hasil kesepakatan," katanya.
Dengan kondisi seperti yang terjadi tadi, kata dia, pihaknya akan mengevaluasi bersama aparat kepolisian dan tim paslon untuk membicarakan kembali. Sebab, sudah ada disiapkan nonton secara langsung di posko induk masing-masing dan tidak ada nonton bareng di lokasi hotel, sehingga tidak dipasangkan layar.
Sementara itu, calon gubernur Sulsel Moh Ramdhan Pomanto saat ditanya wartawan usai debat menuturkan sempat kena lemparan botol, namun ia tidak mau memperpanjang. Soal banyaknya massa dari paslon nomor dua yang hadir, kata dia, itu melanggar aturan yang sudah disepakati sebelumnya dengan tim paslon.
"Kita sudah bikin kesepakatan jangan ada bawa massa, kalau bawa massa aii (kami bisa). Saya larang massa datang, gara-gara begitu, dilempar kita, datang semua anak-anak (tim pendukung). Saya takut kalau mereka dianggap disuruh, itu bahaya. Tapi, alhamdulilah sudah berlangsung aman. Lain kali kita komitmen, kita juga tidak kalah kalau massa," paparnya menegaskan.
Di tempat yang sama, Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Didik Supranoto saat ditanya wartawan soal kejadian itu malah berdalih tidak ada insiden yang berarti. Namun pada intinya, semua sudah selesai dan debat kandidat pertama berjalan lancar.
"Tadi rekan-rekan lihat itu biasalah untuk mereka melakukan orasi karena datangnya bersamaan, ada juga sudah di sini cuman belum masuk, dan satunya mau masuk. Tapi, pada intinya mereka hanya menunjukkan eksistensinya bahwa mereka itu datang untuk menyampaikan orasinya, dan tidak ada sesuatu yang berarti," katanya berkilah.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Debat kandidat Pilgub Sulsel diwarnai ketegangan antarpendukung