Makassar (ANTARA) - Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Luwu Timur, Sulawesi Selatan, April menerima langsung bantuan peralatan penanganan banjir dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan-Jeneberang di Makassar, Selasa.
Bantuan ini diharapkan dapat memperkuat kesiapan personel dan mempercepat respons penanganan banjir di berbagai wilayah.
April menegaskan pentingnya koordinasi dini dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem dan ancaman bencana banjir selama bulan November dan Desember 2024 hingga Januari 2025.
“Koordinasi lintas sektoral antara pemerintah kabupaten/kota, provinsi, dan BBWS Pompengan-Jeneberang sangat diperlukan. Ini untuk meningkatkan kesiapsiagaan daerah dalam mitigasi dan penanganan dampak banjir yang bisa mengganggu sektor pertanian, perdagangan, hingga infrastruktur,” ujarnya.
Berdasarkan prakiraan cuaca dari BMKG, beberapa wilayah di Sulawesi Selatan berpotensi mengalami curah hujan tinggi yang dapat memicu banjir. Hal ini dapat berdampak pada kenaikan inflasi akibat kerusakan dan kerugian di sektor vital.
“Harapan kita, semoga Luwu Timur terhindar dari cuaca ekstrem dalam tiga bulan ke depan. Namun, kesiapsiagaan harus tetap menjadi prioritas,” ujarnya.
Kegiatan ini menjadi momentum untuk memperkuat kolaborasi dan sinergi semua pihak dalam menghadapi tantangan cuaca ekstrem dan ancaman banjir, demi melindungi masyarakat dan meminimalisasi dampak kerugian yang lebih luas.