Makassar (ANTARA) - Bawaslu Kota Makassar, Sulawesi Selatan membekali metode pengawasan bagi saksi Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024.
"Tujuan pelatihan ini untuk memberikan pemahaman yang lebih baik terkait tugas saksi saat berada di TPS," kata Ketua Bawaslu Makassar Dede Arwinsyah, Senin.
Pihaknya berharap, melalui pelatihan tersebut para saksi TPS dapat belajar menciptakan Pilkada yang berkualitas, berintegritas dan berkeadilan sejalan dengan harapan bersama.
Anggota Bawaslu Makassar Eric David Andreas menambahkan, para saksi TPS nantinya dapat menjadi penghubung yang efektif antara pasangan calon (Paslon) dan penyelenggara di tingkat TPS dalam menjalankan tugas kesaksiannya selama proses pemungutan dan perhitungan suara yang berlangsung.
"Kesaksian yang diberikan oleh saksi seusai pembekalan tersebut akan sesuai dengan aturan yang berlaku," papar Koordinator Divisi Hukum dan Penyelesaian Sengketa Bawaslu Makassar ini.
Ia berharap materi yang telah diberikan oleh para narasumber dapat diteruskan kepada para saksi-saksi yang akan bertugas di masing-masing TPS dapat menjaga kejujuran dan transparansi Pilkada serentak 2024 khususnya di Kota Makassar.
Sebelumnya, pelatihan saksi TPS menghadirkan tiga narasumber yakni Anggota KPU Kota Makassar Sri Wahyuningsih Divisi Teknis Perencanaan Pemilu, Gunawan Mashar Anggota KPU Kota Makassar periode 2018-2023 dan Abd Hafid Anggota Bawaslu Kota Makassar periode 2018-2023.
Pelatihan itu dihadiri liaison officer (LO) masing-masing empat pasangan calon (Paslon) serta koordinator saksi di tingkat kecamatan di di Hotel Best Western Makassar.
KPU Makasar telah menetapkan empat pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Makassar yakni nomor urut 1 Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham (Mulia), nomor urut 2 Andi Seto Gadhista Asapa-Rezki Mulfiati Lutfi (Sehati), nomor urut 3 Ismail-Ilham Ari Fauzi Amir Uskara (Inimi) dan nomor urut empat Amri Arsyid-Abdul Rahman Bando (Aman).