Makassar (ANTARA) - Pupuk Indonesia merilis Kabupaten Gowa merupakan daerah dengan kuota terbanyak menerima pupuk organik di Sulawesi Selatan tahun 2025 yakni sebanyak 18.615.
"Ini berdasarkan rekomendasi Kementerian Pertanian. Kami hanya bertugas menyalurkan sesuai dengan aturan alokasi seluruh pupuk subsidi," ujar Senior Manager Pupuk Indonesia untuk wilayah Sulamapua (Sulawesi, Maluku dan Papua) Sukodim di Makassar, Kamis.
Pupuk Indonesia wilayah Sulamapua mencatat kuota pupuk subsidi jenis organik untuk Sulsel di 2025 sebanyak 71.492 ton. Jumlah itu meningkat signifikan dibanding 2024 yang hanya 14.538 ton.
Kendati demikian, tidak semua daerah di Sulsel mendapat kuota pupuk organik seperti Kabupaten Toraja Utara, Selayar dan Kota Parepare.
Sukodim mengemukakan bahwa kuota yang telah diatur Pemerintah Pusat melalui Kementan itu telah melalui uji kelayakan setiap daerah untuk menerima pupuk jenis ini, salah satunya guna mendukung swasembada pangan yang jadi prioritas pemerintah.
Dia mengapresiasi Kementerian Pertanian karena ini menjadi kenaikan kuota pupuk paling besar, dengan kenaikannya hingga 56.954 ton.
"Tentu dengan kuota pupuk organik yang semakin meningkat untuk Sulsel, maka swasembada pangan dan pertanian berkelanjutan bisa tercapai," ujarnya.
Selain Kabupaten Gowa, penerima kuota pupuk organik terbanyak di Sulsel yakni Kabupaten Sidrap sebanyak 12.521 ton, lalu disusul Kabupaten Bone 7.945 ton.
Kenaikan kuota pupuk organik untuk Sulsel ini, katanya, menjadi bukti bahwa pemerintah sangat serius untuk mewujudkan swasembada pangan.
Maka dari itu, sejumlah upaya telah dirumuskan Pupuk Indonesia seperti memberikan edukasi kepada petani terkait pemupukan berimbang dengan pupuk organik kepada petani dalam bentuk sosialisasi, demplot, dan kawalan uji tanah gratis guna mengoptimalkan penggunaan pupuk organik di tingkat petani.