Mamuju, Sulbar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat menargetkan membina 1.000 pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) naik kelas menjadi pelaku ekonomi kelas menengah.
"Langkah pertama adalah memperbaiki data UMKM yang ada, kemudian kita intervensi. Target kami adalah mengembangkan UMKM yang masih dalam tahap awal menjadi pelaku ekonomi kelas menengah," kata Gubernur Sulbar Suhardi Duka saat membuka Sandeq Ramadhan Fest 2025 di Anjungan Pantai Manakarra, Kabupaten Mamuju, Rabu.
Acara yang akan digelar hingga 17 Maret 2025 tersebut merupakan kolaborasi strategis antara Pemerintah Provinsi Sulbar, Polda Sulbar, Dermaga Sandeq Nusantara, dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Mamuju.
Kegiatan itu juga melibatkan berbagai organisasi mahasiswa yang ada di Sulbar, di antaranya DPD IMM Sulbar, LMND, DPD GMNI, HMI Badko Sulselbar, PW Semmi dan BEM Nusantara Sulbar.
Kegiatan tersebut digagas sebagai wadah untuk memberdayakan pelaku UMKM di Sulbar, khususnya saat Ramadhan.
Gubernur Sulbar menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif penyelenggaraan Sandeq Ramadhan Fest 2025 tersebut.
Ia menegaskan komitmen Pemprov Sulbar untuk terus mendukung pembinaan UMKM, termasuk melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk mahasiswa.
"Kami akan menyiapkan fasilitas, kebijakan dan anggaran untuk bersama-sama membenahi UMKM di Sulbar. Kolaborasi dengan organisasi mahasiswa dan pihak lain sangat kami dukung," kata Suhardi.
Kegiatan itu, lanjut Suhardi, diharapkan tidak hanya menjadi ajang peningkatan ekonomi UMKM, tetapi juga sebagai momentum untuk mempererat kolaborasi antara pemerintah, organisasi mahasiswa, dan masyarakat dalam membangun Sulbar yang lebih sejahtera.
Sementara, Penanggung Jawab Sandeq Ramadhan Fest Ahyar mengungkapkan kebanggaannya atas terselenggaranya kegiatan yang baru pertama kali itu.
"Sandeq Ramadhan Fest adalah bentuk kolaborasi nyata untuk membantu UMKM meraih penghasilan lebih di bulan Ramadhan. Kami sangat bersyukur atas kehadiran dan dukungan Bapak Gubernur Suhardi Duka," ujarnya.
Ahyar yang juga Ketua HMI Badko Sulselbar itu menambahkan bahwa festival itu tidak hanya sekadar seremonial, melainkan juga menjadi momentum untuk memperkuat sinergi antara pemerintah dan organisasi mahasiswa.
"Kami berharap event ini dapat menjadi agenda tahunan yang tidak hanya mendongkrak pendapatan UMKM, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) Sulbar," ujar Ahyar.