Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kota Makassar berkolaborasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang untuk menyiapkan kolam retensi dan penataan kanal untuk program jangka panjang dalam mengatasi banjir.
Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin di Makassar, Senin, mengatakan kolaborasi dengan BBWS Pompengan Jeneberang bagian dari upaya mengatasi masalah banjir yang sering terjadi.
"Kita terus mencari solusi jangka panjang untuk permasalahan banjir di beberapa titik di Kota Makassar dan kolaborasi menghadirkan kolam retensi dan penataan kanal sebagai upaya kita mengatasi banjir," ujarnya.
Munafri mengatakan kawasan Blok 10 Antang, Kecamatan Manggala, di BTN Kodam 3, Kecamatan Biringkanaya serta di pusat kota Jalan AP Pettarani menjadi langganan banjir yang setiap musim hujan.
Dia menyatakan hasil kajian sementara menunjukkan perlunya langkah strategis, termasuk kemungkinan pembangunan kolam retensi baru di pemukiman warga.
"Sejak awal kita minta bantuan juga dari tim Universitas Hasanuddin (Unhas) untuk menganalisis solusi pola banjir di wilayah ini. Hasilnya kami padukan dengan data dari BBWS agar dapat menemukan solusi yang tepat dan sesuai kewenangan masing-masing," tambahnya.
Munafri menyebutkan fokus Pemkot Makassar saat ini adalah wilayah Sungai Tallo, yang masuk dalam kewenangan kota.
Ia berharap penanganan banjir bisa direncanakan secara bertahap dalam lima tahun ke depan, dengan melibatkan semua pihak terkait.
Salah satu alternatif yang dibahas pada kesempatan ini adalah pembangunan alur air baru yang mengalirkan genangan banjir dari Blok 10 Antang, adanya kolam retensi.
Namun, opsi ini menghadapi tantangan besar, karena adanya rumah-rumah yang berdiri di atas jalur yang direncanakan.
Biaya konstruksinya diperkirakan mencapai Rp400 miliar, mengingat harus ada pembebasan lahan dan pembangunan infrastruktur baru.
Sebagai alternatif, Pemkot juga mengkaji opsi relokasi sekitar 400 rumah yang saat ini berada di zona genangan.
Dengan estimasi biaya relokasi mencapai sekitar Rp1 miliar per rumah, sehingga total anggaran juga diperkirakan sebesar Rp400 miliar.