Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kota Makassar, Sulawesi Selatan menyiapkan peta jalan (road map) dan cetak biru atau blue print pengelolaan sampah di Makassar dengan menggunakan teknologi terbarukan.
Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin melalui keterangannya diterima di Makassar, Minggu, mengatakan, Rakornas pengelolaan sampah oleh Kementerian Lingkungan Hidup di Jakarta, dihadiri para kepala daerah untuk merumuskan sistem pengelolaan sampah yang efektif.
"Acara ini menjadi momentum penting dalam menyatukan visi dan strategi nasional terkait pengelolaan sampah, termasuk teknologi terbaru pengolahan limbah dan upaya pengurangan sampah plastik," ujarnya.
Rakornas Pengelolaan Sampah Tahun 2025 dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Nasional berlangsung di Jakarta International Convention Center (JICC), Jalan Gatot Subroto, Jakarta.
Kegiatan Rakornas bertujuan untuk menyampaikan konsep baru dalam pengelolaan sampah serta memperbarui evaluasi terhadap perkembangan penanganan isu-isu persampahan di daerah.
Munafri Arifuddin menuturkan keikutsertaan dalam Rakornas itu sebagai langkah strategis dalam upaya memperkuat kebijakan pengelolaan sampah di Kota Makassar.
"Setelah mendengarkan berbagai arahan dari pemerintah pusat, kami langsung meninjau area eksibisi yang memamerkan berbagai teknologi pengelolaan sampah, termasuk sistem pemisahan sampah," katanya.
Ia berharap teknologi dan sistem yang dipelajari dalam eksibisi tersebut dapat diadopsi dan diterapkan di Makassar.
Hal ini dianggap krusial untuk mengatasi persoalan klasik terkait sampah yang kerap menjadi tantangan besar, terutama di kawasan perkotaan padat penduduk.
"Kita berharap aplikasi dan teknologi yang diperkenalkan di sini bisa kita bawa ke Makassar untuk meminimalisir persoalan sampah," terangnya.
Ia menegaskan bahwa Pemerintah Kota Makassar sedang menyusun cetak biru penyelesaian persoalan sampah sebagai tindak lanjut konkret dari Rakornas tersebut.
Menurut dia, cetak biru pengelolaan sampah adalah sebuah rencana atau strategi komprehensif yang bertujuan untuk mengelola sampah secara efektif, mulai dari pengurangan, pengolahan, hingga pembuangan.
Dengan adanya cetak biru yang melibatkan semua pihak, diharapkan masalah sampah di Indonesia, termasuk di Makassar, dapat diatasi dengan lebih baik, sehingga tercipta lingkungan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan.
"Blueprint ini nantinya akan menjadi pedoman komprehensif pengelolaan sampah berbasis kolaborasi lintas sektor," ucapnya.