Mamuju (ANTARA Sulbar) - Gong Perdamaian Nusantara yang menempel di Anjungan Pantai Manakarra Mamuju, ibukota Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), jatuh diduga tak mampu menahan tekanan angin kencang.
Pemantauan di Mamuju, Jumat, gong yang menelan anggaran sekitar Rp500 juta yang diplot melalui APBD Kabupaten Mamuju tahun 2015 ini terlepas setelah dihantam angin kencang sekitar pukul 13.00 Wita.
Gong Perdamaian Nusantara yang menjadi ikon kebanggaan masyarakat di Bumi Manakarra ini terlepas dari kawat seling baja.
Publik menaruh curiga jika kontruksi bangunan ini tidak mampu menahan beban berat Gong Perdamianan yang baru saja diresmikan Bupati Mamuju, DR.H.Suhardi Duka pada Rabu 2 September 2015 yang lalu.
"Gong Perdamaian Nusantara ini jatuh. Bisa jadi terlepasnya gong ini akibat beban berat atau memang karena kontruksinya bangunan yang dikerjakan terburu-buru. Ini persoalan simpel tapi kan memalukan," kata Ikbal salah seorang warga Rimuku yang ikut melihat langsung kejadian di lokasi anjungan.
Pemerintah Kabupaten Mamuju menyiapkan Gong Perdamaian Nusantara ini dimaksudkan sebagai simbol perdamaian yang diharapkan melahirkan keharmonisan antar semua golongan.
Sebelumnya, Direktur Hukum The World Peace Committee (Komite Perdamaian Dunia) Muhammad Afzal Mahfuz saat acara peresmian beberapa waktu lalu menyampaikan, kehadiran Gong Perdamaian Nusantara tersebut, maka Mamuju telah siap menuju pusat peradaban ekonomi dunia.
Ia menilai Mamuju berasal dari istilah Mau Maju. Artinya seluruh masyarakat Mamuju mau maju untuk menjadi orang hebat di berbagai bidang.
"Karena itu, ketika pak bupati menyurati saya meminta untuk dipasang Gong Perdamaian Nusantara di Kota Mamuju, saya langsung kontak Sekretaris Jenderal The World Peace Committee (WPC) Prof Dr Francesco Paolo Scarciolla di Italia," ujar Afzal Mahfuz.
Afzal Mahfuz juga mengaku menghubungi Ketua WPC Dr Agha Tareq Khan di Pakistan, Deputi I Ketua WPC Mr Masthew Samuel Downing di Washington-USA, Deputi II Ketua WPC Mrs Salonge Golgatte di Brazil dan Bendahara, WPC Mr franko Cetinihc di London, Inggris.
"Setelah saya yakinkan, akhirnya mereka setuju untuk menaruh satu unit Gong Perdamaian Nusantara dengan label edisi khusus di Mamuju," ucap Afzal.
Gong Perdamaian Nusantara dibuat sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab The World Peace Committee sebagai institusi kemasyarakatan internasional terbesar yang beranggota masyarakat internasional di 202 negara.
Gong Perdamaian Nusantara sebenarnya hanya dibuat lima unit. Satu di di Yogyakarta, Kupang, Singkawang, Palu dan Serdang Bedagai.

