Paslon bupati gunakan pengamanan berlapis antisipasi kecurangan

Makassar (ANTARA Sulsel) - Sejumlah pasangan calon bupati dan wakil bupati akan menerapkan sistem pengamanan berlapis dalam mengantisipasi kecurangan yang mungkin muncul saat pencoblosan digelar pada 9 Desember 2015.

"Kami hanya melakukan langkah antisipasi supaya tidak kecolongan. Pasti kita akan tingkatkan pengamanan dan kalau perlu pasti berlapis," ujar juru bicara pasangan Tenri Olle Yasin Limpo-Hairil Muin, Djaya Jumain dikonfirmasi, Kamis.

Dia mengatakan, pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak tahun hanya akan menyisakan 42 hari lagi. Untuk mengantisipasi terjadinya kecurangan, pihaknya menerapkan pengamanan berlapis saat pencoblosan nantinya.

Pasangan calon Tenri Olle Yasin Limpo-Hairil Muin misalnya sudah menyiapkan saksi berlapis di seluruh tempat pemungutan suara (TPS). Bahkan, para saksi tersebut sebelumnya diberikan pelatihan khusus.

"Pengamanan berlapis tersebut guna mengantisipasi terjadinya tindak kecurangan yang mungkin dilakukan kubu lawan," terang Djaya Jumain.

Menurut Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Gerindra Kabupaten Gowa ini, dalam satu TPS rencananya bakal ditempatkan 11 saksi sekaligus. Satu saksi bertugas di dalam TPS dan 10 lainnya di luar mengawasi berlangsungnya pencoblosan.

"Di samping menerapkan saksi berlapis, di masing-masing TPS juga bakal di-back up relawan untuk mengantisipasi segala kemungkinan," katanya.

Lebih jauh, Djaya menuturkan, pihaknya juga selektif merekrut setiap saksi. Nama-nama saksi harus jelas dan lengkap. Termasuk bagaimana kesehariannya. Setelah itu diberikan pelatihan.

"Para saksi bakal diberikan pelatihan supaya lebih tanggap dalam segala bentuk-bentuk kecurangan, termasuk diajarkan mengumpulkan bukti-bukti untuk mengantisipasi terjadinya potensi gugatan," sebutnya.