Makassar (ANTARA Sulsel) - Kakanwil Direktoral Jenderal Pajak (DJP) Sulawesi Selatan, Barat, dan Tenggara (Sultanbatara) Neilmadrin Noor bertekad membawa wilayah ini masuk peringkat lima besar realisasi pembayaran pajak terbaik se-Indonesia pada 2016.
Kakanwil DJP Sultanbatara, Neilmadrin Noor di Makassar, Sabtu, mengatakan posisi DPJ Sultanbatara saat ini memang tidak terlalu membanggakan yakni berada pada posisi 29 dari 33 wilayah se Indonesia.
"Namun jika seluruh pihak termasuk dari teman-teman media komit bantu kami di pajak, saya yakin bisa membawa Sulawesi masuk posisi lima besar pada tahun ini," jelasnya.
Mengenai posisinya yang memang baru saja memimpin DPJ Sultanbatara, dirinya mengaku tidak masalah. Apalagi dirinya akan didukung para pegawai yang dinilai punya komitmen dalam meningkatkan pendapatan pajak ke depan.
Selain itu, dirinya juga mengaku percaya diri karena telah memiliki pengalaman saat membawa daerah yang dipimpin sebelumnya yakni Nusa Tenggara sukses menempati peringkat lima besar pada penilaian sebelumnya.
Dirinya sebagai pejabat baru juga telah berkomitmen mengoptimalkan kinerja seluruh petugas perpajakan yang saat ini mencapai angka 1.300 pegawai.
Caranya tentu saja dengan berbagai upaya seperti peningkatan sumber daya manusia melalui berbagai pelatihan dan sebagainya.
Termasuk dengan membentuk satgas serta menyiapkan beberapa sanksi untuk "memaksa" wajib pajak memenuhi kewajibannya diantaranya penyanderaan, penyitaan, larangan keluar negeri atau hingga yang paling ekstrim penahanan di Lapas.
"Namun kami tentunya kembali mengharapkan komit rekan media untuk membantu dan mengawal kebijakan kami untuk bisa merealisasikan target itu," katanya.
Menurut dia, Kanwil Sultanbatara hingga Februari 2016 ini telah mendapatkan pemasukan pajak hingga mencapai Rp1,156 triliun.
Melihat jumlah pendapatan seperti itu maka secara umum telah mencapai sekitar delapan persen dari target sebesar Rp15,2 triliun sepanjang 2016.
"Berdasarkan data yang masuk maka hingga akhir februari ini, pemasukan pajak dari wilayah Sultan batara telah mencapai Rp1,156 triliun. Ini tentu menjadi modal awal untuk lebih bekerja keras lagi kedepan," sebutnya.

