Makassar (ANTARA) - Wali Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Moh Ramdhan Pomanto menyebut kader Keluarga Berencana (KB) adalah pahlawan dan orang yang sangat berperan sebagai pengendali pertumbuhan penduduk dan menentukan kualitas keluarga.
"Kader KB sangat berperan penting. Kalau keluarga direncanakan maka akan menghasilkan keluarga yang berkualitas. Sementara keluarga berkualitas akan melahirkan pemimpin yang berkualitas, sehingga bangsa ini akan berkualitas," katanya usai mengukuhkan Institusi Masyarakat PPKBD dan Sub PPKBD se kota Makassar, di Amirullah Hall Makassar, Kamis.
Menurutnya, keberhasilan program KB ikut menentukan lahirnya keluarga berkualitas. Sedangkan Keluarga berkualitas akan melahirkan pemimpin berkualitas untuk Bangsa dan Negara.
Pria disapa akrab Danny Pomanto mengemukakan Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa/Kelurahan (PPKBD-Sub PPKBD) adalah pahlawan kehidupan. Merekalah yang memberi pendampingan, mulai dari ibu hamil, melahirkan, anak di masa susu hingga besar.
Karena itu, Ia berjanji sebelum mengakhiri tugas sebagai Wali Kota pada 8 Mei 2019, segera meluncurkan "Smart Kader KB". Hal ini guna menunjang PPKBD lebih professional dalam memberi pendampingan 1,6 juta jiwa lebih penduduk Makassar.
"Sebelum 8 Mei saya akhiri masa tugas, perkenankan saya menandatangani perwalinya. Isinya kira-kira professionalisme Kader KB, bagaimana penggunaan IT di Posyandu, bagaimana posyandu harus memadai infrastrukturnya, kader posyandu harus betul-betul tidak gaptek, siap menerima android untuk kebutuhan data anak-anak kita," tambahnya.
Dia juga menuturkan, keberhasilan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Makassar dari semula Rp500 juta hingga Rp1,3 triliun ini adalah peran serta semua pihak dan kesadaran pejabat Pemkot melakukan kerja-kerja sesuai dengan arahannya.
"Bila PAD tembus Rp1,5 triliun saja maka smart KB dengan pemanfaatan IT dan penggunaan android, serta peningkatan insentif bisa tercapai," harap arsitek sekaligus mantan konsultan pembangunan Kota Makassar ini.
Sementara Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kota Makassar, Zulkifli menyampaikan, kader PPKBD dan Sub PPKBD di Makassar mencapai 1.149 orang.
"Terdapat satu Kader PPKBD setiap kelurahan, dengan jumlah 153 kelurahan. Untuk sub PPKBD itu setingkat RW satu RW satu kader sub, berjumlah 996 kalau ditotalkan 1.149 orang," ungkapnya.
Zulkifli mengemukakan beberapa capaian yang telah ditorehkan kader KB Kota Makassar. Tahun lalu, sebagai capaian pertama angka kelahiran di Kota Makassar tercatat 2,002 persen. Artinya, setiap pasangan usia subur di kota ini memiliki 2-3 anak.
"Alhamdulillah, sesuai target kita, kalau target nasional 2,008 persen. Ini sesuai target, akan tetapi laju pertumbuhan penduduk di Kota Makassar tinggi 1,32 persen. Artinya, ini terlalu banyak urbanisasi atau migrasi masyarakat datang ke Makassar untuk tinggal," ungkap dia.
Sedangkan capaian kedua, tambahnya, jumlah penggunaan KB di Kota Makassar sebanyak 69,9 persen. Jika diskalakan, apabila Kota Makassar memiliki 10 penduduk maka 7 penduduknya sudah ber KB.
Selain itu, penggunaan kontrasepsi dengan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) sudah mencapai 35 persen penggunaannya. Kendati demikian, kata Zulkifli, masih banyak menggunakan non MKJP atau KB suntik.
"Paling kecil penggunaanya adalah kondom hanya sekitar empat persen. Lorong KB sebanyak 200 lokasi sudah kami bentuk dalam waktu satu tahun. Tahun ini kami tinggal melakukan pembinaannya," ujarnya menjelaskan.