Manado (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Utara terus mendorong warga lanjut usia (lansia) tangguh yang tidak menjadi beban bagi orang lain.
"Kita melakukan sosialisasi materi lansia tangguh bagi pralanjut usia yang berumur 45-59 tahun, pesertanya dari kabupaten dan kota," sebut Kepala Perwakilan BKKBN Sulut Drs Sugiyatna MM di Manado, Jumat.
BKKBN, lanjut dia, berharap dari kegiatan semacam ini ikut meningkatkan pengetahuan dan pemahaman melalui program bina keluarga lansia.
"Harapannya mereka menjadi lansia tangguh agar tidak menjadi beban baik dalam kehidupan keluarga maupun masyarakat," ujarnya.
Peningkatan jumlah warga lansia di Indonesia, sebut dia, merupakan salah satu sinyal keberhasilan pembangunan manusia di Indonesia terutama program yang menyangkut layanan kesehatan beserta turunannya.
"Masa lansia adalah periode dimana fungsi-fungsi tubuhnya sudah mengalami penurunan. Kami berharap usia pa lansia antara 45-59 mampu dimanfaatkan oleh semua yang masuk dalam fase ini dengan berbagai kegiatan produktif," ujarnya.
BKKBN, kata dia, mengembangkan berbagai kebijakan sebagai salah satu upaya komprehensif dari pemerintah agar memiliki kualitas hidup pada masa lansia.
BKL, jelas dia, adalah kelompok kegiatan keluarga di mana tujuannya adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keluarga yang memiliki lansia serta lansia itu sendiri untuk meningkatkan kualitas hidup.
Lansia tangguh, adalah seseorang atau kelompok yang mampu beradaptasi terhadap proses penuaan secara positif sehingga masa tua berkualitas dalam lingkungan yang nyaman, sehat secara fisik, sosial dan mental melalui siklus hidupnya yang aktif, produktif serta mandiri.***3***