Makassar (ANTARA) - Dekan Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Muslim Indonesia (UMI) Dr Ir Zakir Sabara mengingatkan penanganan yang serius secara kolektif agar angka kasus COVID-19 di Sulsel atau Makassar pada khususnya bisa di bawah 0.1 persen.
"Jadi, ayo kita bergerak bersama. Hentikan berwacana, kita eksekusi, 'backup' baik-baik perawat kemudian kita rencanakan," kata Zakir Sabara dalam keterangannya di Makassar, Sabtu.
Menurut dia, penerapan tatanan normal baru masih sulit dilakukan jika kasus COVID-19 masih terus terjadi. "Kalau melanda ini apa yang harus kita lakukan. Jangan dulu berpikir normal baru, saya tidak setuju," ujarnya.
Pria yang akrab disapa Pa' De ini membeberkan koordinasi yang baik di semua tingkatan pemerintahan dan lembaga relawan sangat dibutuhkan. Tidak boleh lagi ada yang berjalan secara sendiri-sendiri.
"Karena kurvanya naik terus dan langkah-langkah antisipasi kita belum terkoneksi dengan baik, belum satu padu. Bahkan, di koran kita masih melihat perbedaan-perbedaan wacana, perbedaan pendapat, saling menyalahkan antara satu dengan lainnya," tutur Zakir.
Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman menyampaikan jika Pemprov Sulsel masih fokus menekan angka penyebaran COVID-19 sembari melakukan sosialisasi menuju tatanan normal baru sesuai instruksi Presiden Joko Widodo.
Ia mengaku dalam menerapkan tahapan tatanan normal baru, tentunya hanya membolehkan pada wilayah atau zona yang diizinkan oleh Pemerintah Pusat, seperti daerah yang masuk dalam zona hijau dan zona kuning.
Ia menjelaskan apa yang dilakukan Pemprov itu agar ketika Sulsel sudah masuk tahap diizinkan akan memudahkan dalam pelaksanaan.
Berita Terkait
Polri pastikan penanganan kasus penembakan siswa di Semarang berjalan transparan
Kamis, 28 November 2024 10:46 Wib
Polri asistensi penanganan kasus dugaan penembakan siswa di Semarang
Rabu, 27 November 2024 7:04 Wib
Bappelitbangda sebut Penanganan stunting di Sulsel masuk kategori Berdaya
Jumat, 22 November 2024 21:01 Wib
Kopasgat simulasi "force down" untuk penanganan ancaman pesawat asing
Jumat, 22 November 2024 10:00 Wib
BPBD Luwu Timur terima bantuan peralatan penanganan banjir dari BBWS Pompengan-Jeneberang
Selasa, 19 November 2024 16:03 Wib
Luwu Timur diseminasi audit kasus percepat penanganan stunting
Senin, 18 November 2024 21:17 Wib
Empat paslon Pilkada Makassar berdebat soal penanganan dampak perubahan iklim
Rabu, 13 November 2024 21:27 Wib
Debat kandidat Pilkada Makassar adu gagasan ssoal penanganan perkotaan
Rabu, 13 November 2024 18:26 Wib