Kendari (ANTARA News) - Sekolah Pengelolaan Perlindungan Kelautan Perikanan berskala internasional (School For Marine Protected Area Management) di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, segera dibangun dalam waktu dekat.
Pembangunan sekolah kelautan internasional itu ditandai dengan penandatanganan MoU antara Kementerian Kelautan Perikanan RI dan Pemerinath Kabupaten Wakatobi.
Bupati Wakatobi, Hugua, melalui telepon, Rabu, mengatakan, dengan terealisasinya pembangunan sekolah kelautan itu merupakan jawaban atas mimpi masyarakat Wakatobi yang diwujudkan dalam visi pembangunan daerah yakni terwujudnya surga nyata bawah laut di jantung segi tiga karang dunia.
Penandatangan kerja sama itu dilakukan Bupati Hugua, sementara dari Kementerian Kelauitan diwakili Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Kelautan dan Perikanan RI, Prof Sjarief Wijaya, yang disaksikan Sekda Wakatobi Hardian Laomo dan Kadis Kelautan dan Perikana La Ode Hajifu.
Menurut Bupati Hugua, guna mendukung kelancaran pembangunan sekolah itu, Pemerintah Kabupaten Wakatobi telah menyediakan lahan seluas 30 hektare, dan telah dihibahkan sebagai lokasi pembangunan sekolah tersebut.
"Dari total kebutuhan lahan seluas 50 hektare, kami baru menyediakan 30 hektare, sisanya masih dalam tahapan pembebasan," katanya.
Ia mengatakan, dengan pembangunan sekolah perikanan ini maka kegelisahan yang selama ini dipendamnya dapat terobati.
Menurut dia, selama beberapa tahun Wakatobi yang memiliki kekayaan bahari yang melimpah hanya dimanfaatkan oleh mahasiswa dari sejumlah universitas dari luar negeri, sementara mahasiswa dalam negeri belum ada yang melakukan penelitian di Wakatobi.
"Harapan masyarakat dan Pemda Wakatobi agar sumber daya kelautan dan perikanan yang melimpah di Wakatobi akan lebih banyak diteliti dan dimanfaatkan oleh mahasiswa dalam negeri," ujarnya.
Paling tidak, katanya, akan ada interaksi dan saling tukar pengalaman serta pengetahuan antara mahasiswa dalam negeri dengan mahasiswa luar negeri.
Sementara itu, Sjarief Wijaja mengatakan, setelah dilakukan peninjauan lapangan rencananya sekolah ini akan ditindaklanjuti pembangunannya yang akan diawali dengan peletakan batu pertama oleh Menteri Kelautan dan Perikanan yang direncanakan pada Bulan Mei 2011 mendatang.
Sekolah ini, katanya, akan diresmikan oleh Presiden SBY pada Bulan Agustus 2011 nanti bertepatan dengan pelaksanaan pembukaan Sail Wakatobi Belitung 2011.
Sjarief Wijaja juga mengatakan, dipilihnya Wakatobi sebagai lokasi pembangunan sekolah perikanan ini didasari atas pertimbangan bahwa daerah ini merupakan pusat segi tiga karang dunia yang kaya dengan sumber daya kelautan dan perikanan.
Pertimbangan lain bahwa Wakatobi telah berpuluh tahun dijadikan sebagai lokasi penelitian oleh sejumlah perguruan tinggi kenamaan di Eropa dan Amerika.
"Dengan pembangunan sekolah ini kita mencoba mempermudah mahasiswa dalam negeri melakukan penggalian ilmu dan penelitian kelautan perikanan di Wakatobi. Kita juga menyiapkan wadah ini agar dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa mancanegara," ujarnya.
Ia juga mengatakan setelah sekolah ini terbangun, pemerintah akan lebih memprioritaskan putra-putra daerah dalam memanfaatkannya. Salah satu bentuknya akan dilakukan dalam bentuk penggratisan biaya pendidikan, penyediaan asrama mahasiswa dan kapal riset kelautan.
"Dalam pembangunan selama ini kita lebih berorientasi pada pembangunan yang berbasis daratan, belakangan ini paradigma itu berubah, dan pembangunan sekolah ini merupakan salah satu bentuknya," ungkapnya. (A056/A041)