Kemendikbud gandeng LemINA tingkatkan kapasitas 350 guru di Sulawesi Selatan
Makassar (ANTARA) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menggandeng Yayasan Lembaga Mitra Ibu dan Anak (LemINA) untuk meningkatkan kapasitas 350 guru di Sulawesi Selatan melalui Program Organisasi Penggerak (POP).
Program Manager POP LemINA Andi Bunga Tongeng di Makassar, Rabu menyampaikan bahwa program ini untuk meningkatkan kapasitas 350 orang guru dalam mengasah kemampuan literasi siswa pada 10 Sekolah Dasar (SD) di Makassar dan 10 SD di Kabupaten Gowa, Sulsel.
"Tujuan utama POP ini adalah untuk meningkatkan kompetensi guru dalam mengasah kemampuan literasi, numerasi dan karakter siswa sekolah dasar," ujarnya pada sosialisasi POP yang digelar secara virtual, Rabu.
Sosialisasi Program Organisasi Penggerak untuk Kota Makassar itu dihadiri oleh Kepala Sekolah, guru sekolah sasaran dan beberapa sekolah di luar sekolah sasaran. Sosialisasi ini dibuka pula oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Makassar Amalia Malik.
Pada kesempatan itu, Andi Bunga tidak lupa menyampaikan bahwa LemINA merupakan salah satu organisasi masyarakat yang terpilih menjadi pelaksana Program Organisasi Penggerak Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Program Organisasi Penggerak (POP) adalah program peningkatan kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan dengan melibatkan Organisasi Masyarakat (Ormas) sebagai mitra yang berdampak pada peningkatan hasil belajar peserta didik.
"Program ini akan mengawal peningkatan literasi guru sebagai tenaga pendidik yang prosesnya dimulai dari pelatihan untuk guru pada 20 sekolah sasaran, maupun sekolah imbas yang ikut mengirimkan gurunya mengikuti tahapan pendampingan," urainya.
Tahapan pendampingan POP terdiri atas pelatihan bagi guru untuk pemetaan kemampuan literasi siswa, pendampingan di sekolah, monitoring bersama Dinas Pendidikan dan rapat evaluasi program.
Adapun 10 sekolah sasaran POP di Makassar adalah SD Inpres Mangasa, SDN Paccinang, SDN Rappocini, SD Kampus IKIP, SD Inpres Baraya 2, SD Kartika XX-1, SD Negeri Unggulan Mongisidi 1, SD Inpres Minasa Upa, SD Inpres Tamamaung 3, dan SD Inpres Daya.
Program Manager POP LemINA Andi Bunga Tongeng di Makassar, Rabu menyampaikan bahwa program ini untuk meningkatkan kapasitas 350 orang guru dalam mengasah kemampuan literasi siswa pada 10 Sekolah Dasar (SD) di Makassar dan 10 SD di Kabupaten Gowa, Sulsel.
"Tujuan utama POP ini adalah untuk meningkatkan kompetensi guru dalam mengasah kemampuan literasi, numerasi dan karakter siswa sekolah dasar," ujarnya pada sosialisasi POP yang digelar secara virtual, Rabu.
Sosialisasi Program Organisasi Penggerak untuk Kota Makassar itu dihadiri oleh Kepala Sekolah, guru sekolah sasaran dan beberapa sekolah di luar sekolah sasaran. Sosialisasi ini dibuka pula oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Makassar Amalia Malik.
Pada kesempatan itu, Andi Bunga tidak lupa menyampaikan bahwa LemINA merupakan salah satu organisasi masyarakat yang terpilih menjadi pelaksana Program Organisasi Penggerak Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Program Organisasi Penggerak (POP) adalah program peningkatan kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan dengan melibatkan Organisasi Masyarakat (Ormas) sebagai mitra yang berdampak pada peningkatan hasil belajar peserta didik.
"Program ini akan mengawal peningkatan literasi guru sebagai tenaga pendidik yang prosesnya dimulai dari pelatihan untuk guru pada 20 sekolah sasaran, maupun sekolah imbas yang ikut mengirimkan gurunya mengikuti tahapan pendampingan," urainya.
Tahapan pendampingan POP terdiri atas pelatihan bagi guru untuk pemetaan kemampuan literasi siswa, pendampingan di sekolah, monitoring bersama Dinas Pendidikan dan rapat evaluasi program.
Adapun 10 sekolah sasaran POP di Makassar adalah SD Inpres Mangasa, SDN Paccinang, SDN Rappocini, SD Kampus IKIP, SD Inpres Baraya 2, SD Kartika XX-1, SD Negeri Unggulan Mongisidi 1, SD Inpres Minasa Upa, SD Inpres Tamamaung 3, dan SD Inpres Daya.