Jenazah Frans Lebu Raya disemayamkan satu jam di Kantor Gubernur NTT
Kupang (ANTARA) - Jenazah mantan Gubernur Nusa Tenggara Timur almarhum Frans Lebu Raya disemayamkan selama satu jam di Kantor Gubernur NTT di Kota Kupang dalam rangka upacara pelepasan jenazah untuk pemakaman secara kedinasan.
Dalam pantauan, rombongan kendaraan pengantar jenazah tiba di Kantor Gubernur NTT di El Tari, Kota Kupang, Selasa, sekitar pukul 08.50 WITA yang disambut seluruh pegawai dan aparatur sipil negara dengan tanda penghormatan.
Jenazah Frans Lebu Raya kemudian diarak dan dibaringkan dalam ruang lobi Kantor Gubernur NTT dan disusul dengan upacara pelepasan untuk dimakamkan secara kedinasan yang dipimpin langsung Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat.
"Dengan ini saya Gubernur NTT menerima jenazah almarhum Frans Lebu Raya untuk dimakamkan secara kedinasan," kata Gubernur Laiskodat saat menerima jenazah dari pihak keluarga secara simbolis.
Dalam sambutannya, ia mengatakan NTT telah kehilangan salah seorang putera terbaik, Frans Lebu Raya yang telah mengabdikan sebagian besar hidupnya untuk NTT.
Ia menyampaikan terima kasih kepada isteri, anak, dan seluruh keluarga besar yang telah memberikan seorang Frans untuk mendedikasikan hidupnya membangun NTT.
Gubernur Laiskodat mengatakan almarhum Frans pergi dengan sebuah kehormatan dan meninggalkan nilai-nilai baik yang memotivasi generasi selanjutnya untuk membangun NTT.
"Nilai-nilai baik yang telah diberikan akan terus saya lanjutkan dalam kepemimpinan saya di NTT," katanya.
Upacara pelepasan jenazah diakhiri dengan penghormatan jenazah oleh Gubernur Laiskodat bersama Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi serta para pimpinan Forkopimda, sejumlah bupati, serta mantan Wakil Gubernur NTT yang pernah mendampingi almarhum Frans dan pejabat lainnya.
Setelah upacara yang berlangsung sekitar satu jam, rombongan pengantar jenazah bertolak ke Bandara El Tari untuk melanjutkan perjalanan menuju Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur.
Frans Lebu Raya meninggal dunia pada Minggu (19/12) siang setelah dirawat intensif di Rumah Sakit Sanglah Bali.
Frans Lebu Raya diketahui sebagai tokoh dan senior partai PDI Perjuangan. Beberapa kiprahnya di PDI Perjuangan NTT yaitu Wakil Ketua DPC PDI Kotamadya Kupang Bidang Keanggotaan dan Kaderisasi (1994-1995) , Sekretaris Tim Pelaksana DPD PDI Pro-Mega Provinsi NTT (1995-1998).
Tahun 1998-2000, Frans menjabat Sekretaris DPD PDI Perjuangan NTT dan pada 2000-2019 terpilih menjadi Ketua DPD PDI Perjuangan NTT.
Selain di partai, Frans juga memiliki karir politik yang cemerlang yaitu sebagai Anggota DPRD Provinsi NTT Periode 1999-2004 dan menjabat Wakil Ketua DPRD NTT.
Sebelum menjadi Gubernur NTT selama dua periode yaitu 2008-2003 dan 2013-2018, ia menjadi Wakil Gubernur NTT Periode 2003-2008, berpasangan dengan Pieter Alexander Tallo yang terpilih melalui sidang DPRD NTT tahun 2003.
Dalam pantauan, rombongan kendaraan pengantar jenazah tiba di Kantor Gubernur NTT di El Tari, Kota Kupang, Selasa, sekitar pukul 08.50 WITA yang disambut seluruh pegawai dan aparatur sipil negara dengan tanda penghormatan.
Jenazah Frans Lebu Raya kemudian diarak dan dibaringkan dalam ruang lobi Kantor Gubernur NTT dan disusul dengan upacara pelepasan untuk dimakamkan secara kedinasan yang dipimpin langsung Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat.
"Dengan ini saya Gubernur NTT menerima jenazah almarhum Frans Lebu Raya untuk dimakamkan secara kedinasan," kata Gubernur Laiskodat saat menerima jenazah dari pihak keluarga secara simbolis.
Dalam sambutannya, ia mengatakan NTT telah kehilangan salah seorang putera terbaik, Frans Lebu Raya yang telah mengabdikan sebagian besar hidupnya untuk NTT.
Ia menyampaikan terima kasih kepada isteri, anak, dan seluruh keluarga besar yang telah memberikan seorang Frans untuk mendedikasikan hidupnya membangun NTT.
Gubernur Laiskodat mengatakan almarhum Frans pergi dengan sebuah kehormatan dan meninggalkan nilai-nilai baik yang memotivasi generasi selanjutnya untuk membangun NTT.
"Nilai-nilai baik yang telah diberikan akan terus saya lanjutkan dalam kepemimpinan saya di NTT," katanya.
Upacara pelepasan jenazah diakhiri dengan penghormatan jenazah oleh Gubernur Laiskodat bersama Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi serta para pimpinan Forkopimda, sejumlah bupati, serta mantan Wakil Gubernur NTT yang pernah mendampingi almarhum Frans dan pejabat lainnya.
Setelah upacara yang berlangsung sekitar satu jam, rombongan pengantar jenazah bertolak ke Bandara El Tari untuk melanjutkan perjalanan menuju Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur.
Frans Lebu Raya meninggal dunia pada Minggu (19/12) siang setelah dirawat intensif di Rumah Sakit Sanglah Bali.
Frans Lebu Raya diketahui sebagai tokoh dan senior partai PDI Perjuangan. Beberapa kiprahnya di PDI Perjuangan NTT yaitu Wakil Ketua DPC PDI Kotamadya Kupang Bidang Keanggotaan dan Kaderisasi (1994-1995) , Sekretaris Tim Pelaksana DPD PDI Pro-Mega Provinsi NTT (1995-1998).
Tahun 1998-2000, Frans menjabat Sekretaris DPD PDI Perjuangan NTT dan pada 2000-2019 terpilih menjadi Ketua DPD PDI Perjuangan NTT.
Selain di partai, Frans juga memiliki karir politik yang cemerlang yaitu sebagai Anggota DPRD Provinsi NTT Periode 1999-2004 dan menjabat Wakil Ketua DPRD NTT.
Sebelum menjadi Gubernur NTT selama dua periode yaitu 2008-2003 dan 2013-2018, ia menjadi Wakil Gubernur NTT Periode 2003-2008, berpasangan dengan Pieter Alexander Tallo yang terpilih melalui sidang DPRD NTT tahun 2003.