Jakarta (ANTARA) - Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Plt Dirjen Diktiristek) Kemendikbudristek, Nizam memastikan hak mahasiswa yang mengikuti program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) terpenuhi.
“Saya menyampaikan apresiasi kepada seluruh mitra, mentor, dan juga dosen yang telah bekerja sama dan mendampingi para mahasiswa dalam menimba pengalaman melalui program-program ini," ujar Nizam dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin.
Kepada para mahasiswa yang telah mengikuti program ini, Nizam mengucapkan selamat dan apresiasi atas kesabarannya. "Kami mohon maaf atas berbagai kendala dan keterlambatan dalam pemenuhan hak mahasiswa dan mitra, perlu diingat merupakan tanggung jawab kami bahwa semua pihak akan mendapatkan pembayaran yang menjadi haknya," ucapnya.
Bagi yang belum mendapatkan pembayaran sepenuhnya, lanjut Nizam, tidak usah khawatir, karena pencairan kegiatan tahun 2021 masih akan diteruskan di tahun 2022 sampai semuanya selesai. "Tidak ada yang haknya tidak dipenuhi,” tegas Nizam.
Dia menambahkan sejak Oktober 2021, Kemendikbudristek dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) bekerja ekstra keras untuk menghubungi satu per satu peserta, mentor, dosen pembimbing lapangan, dan pendamping yang belum melengkapi informasi sebagai syarat pencairan.
Program MBKM yang didanai oleh LPDP memungkinkan mahasiswa peserta serta mentor perusahaan dan dosen pendamping mendapatkan dukungan uang saku, biaya hidup, atau honor selagi menjalankan kegiatan. Dukungan tersebut berasal dari anggaran negara. Oleh karena itu, sebagai syarat pencairan, akuntabilitas informasi dari peserta dan proses pencairan itu sangat penting untuk dijaga.
Nizam menjelaskan bahwa berbagai program yang diberikan oleh pemerintah bertujuan agar mahasiswa dapat fokus dan bersemangat mencari pengalaman, ilmu baru, dan kompetensi untuk berjejaring.
“Banyak testimoni positif yang kami terima. Kami berterima kasih kepada para peserta Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang telah memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya. Saya berharap pengalaman berharga yang diperoleh dari mengikuti program ini akan betul-betul menjadi bekal di masa depan,” kata Nizam.
Pada 2021, sejumlah program MBKM diikuti oleh sekitar 12.800 mahasiswa pada program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB), 21.700 mahasiswa pada program Kampus Mengajar (KM), 8.200 mahasiswa pada Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM), dan 950 mahasiswa pada Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA).
Seorang mahasiswa peserta MSIB, Erwan Cerentio, yang mendapatkan kesempatan magang di salah satu perusahaan telekomunikasi ternama mengaku beruntung bisa mengikuti program tersebut.
“Saya bisa merasakan dinamika perusahaan-perusahaan besar, bahkan sebelum selesai kuliah. Saya sampai nangis saat harus belajar dan berproses. Tapi, persiapan dan fasilitas yang diberikan program ini sangat membantu,” kata Erwan.
Menurut dia, kesempatan mengikuti program MSIB sangat baik bagi mahasiswa. Ia mendapatkan kesempatan terbaik untuk bereksplorasi dan bereksperimen.
“Ini adalah tiga bulan paling berharga bagi saya. Sulit membayangkan mahasiswa bisa bertahan di dunia profesional nantinya tanpa ada kesempatan ini,” terang Erwan lagi.