Makassar (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) bersama Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sulawesi Selatan sepakat memperkuat sinergi dalam menyukseskan sensus pertanian tahun 2023.
Kepala DKP Sulawesi Selatan Muhammad Ilyas di Makassar, Sabtu, mengatakan pihaknya siap memberikan data-data terbaru yang dibutuhkan khususnya terkait produksi atau hasil tangkap para nelayan.
"Laporan Kepala BPS Sulsel menyebutkan jika kurang lebih 28 persen data sensus itu berasal dari DKP. Jumlahnya cukup signifikan sehingga kita tegaskan akan terus mendukung menyukseskan program sensus pertanian," katanya.
Ia menjelaskan, data-data dari berbagai kabupaten kota rutin masuk dan direkap menjadi data statistik. Hal ini memang sengaja dilakukan karena untuk laporan ke KKP.
Sementara itu, Kepala BPS Sulsel Suntono, mengatakan penyediaan data di sektor perikanan sangat diharapkan lebih baik, sehingga sensus pertanian dapat berjalan lancar dalam penyediaan data yang akurat dan terupdate khusus di sektor perikanan. Ini memberikan manfaat besar bagi pembangunan Sulsel.
Program ini, sesuai Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 1997 tentang statistik, penyelenggaraan sensus dilakukan setiap 10 tahun sekali.
Sektor pertanian di Indonesia sangatlah penting, Sehingga Sensus Pertanian harus dapat menjawab kebutuhan data pertanian baik di level nasional maupun level global.
Sensus Pertanian 2023 (ST2023) dirancang agar hasil yang diperoleh berstandar internasional. Sensus Pertanian berstandar internasional mengacu kepada program FAO yang dikenal dengan World Programme for the Census of Agriculture (WCA).
Selama ini, apresiasi yang tinggi terhadap kinerja BPS yang telah banyak menghasilkan indikator makro yang bermanfaat untuk kepentingan perencanaan, monitoring, dan evaluasi pembangunan di suatu wilayah.
Kepala BPS berupaya menjaga kredibilitas dengan tetap mengutamakan bagaimana data yang dihasilkan ini berkualitas. Saat ini data yang dihasilkan BPS banyak dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan.

