Mamuju (ANTARA) - Kabupaten Mamuju, ibukota Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), mengalami deflasi sebesar 0,54 persen pada Agustus 2022 karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya dua indeks kelompok pengeluaran.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulbar, Tina Wahyu Fitri di Mamuju, Kamis, mengatakan, dua indeks kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan tersebut, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau 1,52 persen dan kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,02 persen.
Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi yaitu kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,02 persen, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,14 persen.
Kemudian, kelompok kesehatan 0,14 persen, kelompok transportasi 0,05 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya 1,46 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,76 persen.
"Untuk tingkat perubahan indeks tahun kalender pada Agustus 2022 di Mamuju terjadi inflasi 4,27 persen, dan tingkat perubahan indeks tahun ke tahun yakni Agustus 2021 terhadap Agustus 2022 menunjukkan inflasi 4,77 persen," katanya.
Ia juga menyampaikan, dari 90 kota di Indonesia pada bulan Agustus 2022 yang melakukan survei harga konsumen menunjukkan bahwa 11 kota mengalami inflasi dan 79 kota mengalami deflasi.
"Inflasi tertinggi terjadi di Ambon sebesar 0,82 persen dan terendah terjadi di Bekasi sebesar 0,12 persen," katanya.
Sedangkan deflasi tertinggi lanjutnya, terjadi di Tanjung Pandan sebesar 1,65 persen dan terendah terjadi di Depok dan Kediri dengan deflasi masing-masing sebesar 0,01 persen.
"Mamuju dengan deflasi 0,54 persen menempati urutan 40 dari 79 kota yang mengalami deflasi," kata Tina.

