Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mendorong agar Universitas Hasanuddin (Unhas) untuk memiliki mekanisme internal penjaminan mutu.
“Sebagai PTN Badan Hukum, mestinya Unhas memiliki mekanisme internal untuk penjaminan mutu dan resolusi konflik yang dapat dilakukan secara mandiri,” ujar Plt Dirjen Diktiristek Kemendikbudristek, Prof Nizam, di Jakarta, Jumat.
Kemendikbudristek mendorong agar perguruan tinggi untuk semakin otonom dan akuntabel, melalui tata kelola yang sehat dan dewasa.
Terkait pengunduran diri sejumlah guru besar Fakultas Ekonomi Unhas tersebut, Nizam mengatakan bahwa kasus tersebut sudah diselesaikan oleh pihak Unhas.
“Kasus tersebut sudah diselesaikan oleh Unhas,” imbuh dia.
Sebelumnya, sebanyak tujuh guru besar FE dan Bisnis Unhas tidak mau lagi mengajar di program pascasarjana S3 Ilmu Manajemen akibat terlalu banyak intervensi dekan. Salah satunya, mereka dipaksa meluluskan mahasiswa yang tidak memenuhi syarat.
Selain itu, para guru besar tersebut menilai banyak persoalan yang terjadi di dalam program S3 Prodi Ilmu Manajemen. Selain itu, dekan juga dinilai terlalu banyak mencampuri urusan dalam program studi tersebut.
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemendikbudristek dorong Unhas miliki mekanisme penjaminan mutu
Berita Terkait
Unhas paparkan pentingnya peningkatan layanan kesehatan di konferensi THT
Jumat, 3 Mei 2024 19:55 Wib
Unhas Holds RoadShow Series on Visa Management for Foreign Students and Researchers
Jumat, 3 Mei 2024 11:42 Wib
Sebanyak 20.222 peserta ikuti UTBK di Unhas
Kamis, 2 Mei 2024 19:55 Wib
Unhas bantu membiayai pendidikan 86 mahasiswa
Kamis, 2 Mei 2024 19:54 Wib
Unhas antisipasi penggunaan alat canggih cegah curangi pelaksanaan UTBK
Kamis, 2 Mei 2024 16:02 Wib
Unhas dan Universitas Jember jalin kerja sama pendidikan kesehatan
Rabu, 1 Mei 2024 18:52 Wib
Unhas pastikan UTBK SNBT 2024 berlangsung lancar
Rabu, 1 Mei 2024 15:58 Wib
FKG Unhas bersama mitra membangun kolaborasi penelitian "dental tourism"
Rabu, 1 Mei 2024 13:08 Wib