Takalar (ANTARA) - Kementerian Sosial mengoptimalkan jangkauan layanan sosial melalui Sentra Pangurangi Takalar di Sulawesi Selatan.
"Semenjak peran Balai menjadi Sentra Pangurangi Takalar, maka Kemensos semakin mengoptimalkan jangkauan bantuan sosial melalui Sentra Pangurangi Takalar," kata Penyusun Laporan Program Rehabilitasi Sosial, Sentra Pangurangi Takalar, Kemensos Ronald U Bau di Kabupaten Takalar, Jumat.
Dia mengatakan, sebelumnya Balai melayani korban penyalahgunaan NAPZA, namun setelah menjadi Sentra pada Oktober 2022 lalu, maka menjadi multilayanan.
Multilayanan ini dibagi empat klaster yakni klaster anak, lanjut usia, disabilitas dan kelompok rentan.
Sementara kelompok rentan itu, lanjut dia, ada berbagai macam permasalahan seperti penyalahgunaan NAPZA, Orang Dengan HIV/Aids (ODHA), gelandangan/pengemis dan perempuan dalam sosial ekonomi.
"Jadi dengan adanya pengalihan dari Lokarehabilitasi menjadi Sentra Pangurangi, jelas untuk pelayanan pun kita berubah menjadi multilayanan," jelas Ronald.
Termasuk melayani korban kebencanaan dan kedaruratan sesuai dengan wilayah kerja masing-masing Sentra.
Khusus layanan Sentra Pangurangi di Sulsel itu meliputi wilayah Kabupaten Bone, Soppeng, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, Kepulauan Selayar, Bulukumba dan Sinjai.
Sementara itu, Kepala Sentra Pangurangi Takalar A Nur Alam mengatakan, selain wilayah Sulsel pihaknya juga melayani wilayah Papua, sehingga jika ada korban asal daerah tersebut dapat dirujuk ke Sentra Pangurangi di Kabupaten Takalar.
"Termasuk juga apabila terjadi korban kebencanaan dan kedaruratan di Papua, maka kami turun ke sana untuk menjangkau mereka," katanya.
Sementara khusus kapasitas daya tampung Sentra Pangurangi Takalar, lanjut dia, terdapat dua asrama yang setiap asrama terdapat dua barak. Setiap barak memiliki kapasitas 11 orang, sehingga total 44 orang.

