Makassar (ANTARA) - General Manager KONI Sulsel Yasir Machmud berjanji akan memperjuangkan kecukupan anggaran bagi atlet kempo dalam menghadapi pertandingan Pra Pekan Olahraga Nasional (PON) dan PON.
"Kempo Sulsel memiliki banyak atlet muda potensial yang siap berkembang dan berprestasi. Kempo merupakan salah satu andalan Sulsel dan cukup menjanjikan," ujarnya di Makassar, Minggu.
Yasir Machmud didampingi beberapa pengurus termasuk Sekretaris KONI Sulsel Mujiburrahman menyempatkan diri mengunjungi Diklat Kempo Sulsel di Jalan Chairil Anwar Makassar.
Yasir Machmud menyatakan, pihaknya akan memberikan perhatian dan dukungan anggaran sesuai dengan yang dianggarkan Pemprov Sulsel untuk cabang olahraga camp Sulsel.
Ia berjanji akan memperjuangkan anggaran yang cukup untuk mempersiapkan atlet kubu Sulsel menghadapi pertandingan Pra PON dan PON mendatang.
“Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman berpesan agar atlet yang berprestasi akan mendapat penghargaan dan hadiah dari gubernur,” ujarnya.
Yasir Machmud juga menekankan pentingnya sportifitas dalam bertanding. Ia menegaskan, atlet harus mengedepankan etika dan nilai-nilai olahraga yang sehat dalam setiap pertandingan.
Ia menilai, latihan intensif dan berkesinambungan merupakan langkah yang sangat baik untuk mengembangkan olahraga tersebut.
“Teruslah berlatih, jangan lelah dan lakukan hal-hal yang membanggakan daerah kita. KONI Sulsel akan terus mendukung upaya-upaya positif dalam mengembangkan cabang olahraga di wilayah Sulsel,” jelasnya.
Sekretaris Jenderal (Sekum) Persatuan Kempo Indonesia (Perkemi) Sulsel Bonay Syam berharap KONI memperhatikan atlet kempo karena atlet kempo sukses menyumbangkan medali emas pada PON sebelumnya.
Atlet kempo Sulsel membutuhkan anggaran untuk latihan dan akomodasi untuk mengikuti Pra PON Agustus 2023.
Oleh karena itu, Bonay Syam meminta KONI untuk memperhatikan atlet kempo Sulsel dengan menyediakan anggaran yang cukup untuk mempersiapkan atlet ke Pra PON 2023 dan PON. 2024 kompetisi.
“Tentunya kami juga memahami kondisi KONI Sulsel saat ini yang belum mendapat dukungan anggaran yang cukup dari pemerintah,” kata Bonay Syam.